Cinta n Teddy 19

23 2 0
                                    

T : "Nanti aku telepon Bryan deh, untuk memastikan. Jam berapa janji temunya?"

C : "Jam 2 sih, after lunch."

T : "OK, nanti aku telepon Bryan, dan info ke kamu lagi ya."

C : "OK sayang, aku tunggu ya."

T : "OK semangat kerjanya. Jangan bete."

C : "OK sayang. Bye."

T : "Bye."

Ku tutup telepon dengan hati tenang. Sepertinya semua akan baik-baik saja, pikirku. Ku lanjutkan pekerjaanku yang tertunda sambil menunggu telepon dari Teddy kembali.

                             * * * * *

Tidak terasa sudah hampir jam makan siang, tapi Teddy belum juga meneleponku. Mungkin ia masih sibuk, pikirku.

Tidak lama kemudian, handphoneku berdering.

Incoming Call "My Teddy"

C : "Halo..."

T : "Ya sayang, aku udah telepon Bryan. Maaf ya baru sempat kabarin. Hectic banget aku."

C : "Ya gapapa sayang, aku juga takut ganggu tadi mau telepon."

T : "Iya, baru selesai meeting aku."

C : "Oh.. Terus gimana soal Bryan?"

T : "Ya udah aman, seperti yang aku bilang tadi. Cuma permintaan maaf. Nanti semisal di tawarin uang pengobatan atau ganti rugi atau apalah ga usah di terima ya."

C : "Ok ok sayang."

T : "Aku udah titip ke Bryan untuk masalah ini. Kebetulan kita masih berhubungan baik, jadi seterusnya nanti dia pantau juga. Semoga yang kemarin adalah yang terakhir."

C : "Emang ada kemungkinan Hanni akan berulah lagi?"

T : "Ya kita belum tahu, namanya juga orang sakit gitu, susah di tebak. Ya udah kamu makan dulu ya. Yang penting nanti jangan lupa kabari aku ya."

Cinta n TeddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang