Cinta n Teddy

Cinta n Teddy 17

Pagi ini, aku sedikit telat tiba di kantor. Seperti biasa, aku nyalakan laptop, dan ku tinggalkan sebentar, untukku mempersiapkan beberapa pekerjaan yang akan ku selesaikan hari ini.

Ku letakkan kopi dan roti yang sudah kubeli di mini market dalam perjalananku menuju kantor pagi tadi.

Ku baca email yang ku terima satu persatu, sambil menikmati sarapan pagi ini.

Tiba-tiba mataku berhenti membaca, pada satu pesan masuk yang tertulis.

Dari : "Bryan ArthaPradja"

Subjek : "Hanni Supra Dirapradja."

Ku baca perlahan pesan kali ini, karena namanya tampak tidak asing bagiku.

"Janji temu denganku? Bryan Hanni?" aku bergumam.

"Apakah ini Hanni?" gumamku kembali.

Setelah kubaca dengan seksama, ternyata Bryan adalah pengacaranya Hanni, yang ingin membuat janji temu denganku.

Jantungku berdegup kencang, ada apalagi ini? pikirku. Untuk apa pengacaranya Hanni ingin bertemu denganku? Apakah aku membuat kesalahan padanya pada hari itu? Aku terus bertanya-tanya, hingga membuat sarapanku terasa hambar.

Seingatku Hanni lah yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan padaku, sampai menamparku di hari itu.

Aku berpikir kembali dan sepertinya aku tidak melakukan kesalahan apapun dengannya.

Belum selesai ku berpikir, tiba-tiba telepon di ruangan berbunyi.

R : "Pagi bu, telepon dari Bryan."

C : "Bryan darimana ya?"

R : "Kantor pengacara katanya bu."

C : "Hmm..."

Aku berpikir sejenak, apakah aku terima teleponnya, atau ku suruh dia menelepon kembali nanti. Tapi, rasanya aku penasaran.

R : "Gimana bu, mau di terima?"

C : "OK, coba sambungkan, makasih ya." Tapi, rasa penasaranku lebih besar kali ini.

C : "Selamat pagi dengan Cinta."

B : "Selamat pagi ibu Cinta, perkenalkan saya dengan Bryan bu, pengacara dari ibu Hanni. Bisa minta waktunya sebentar bu?"

C : "Perihal apa ya pak?"

B : "Bisa buat janji temu hari ini ibu? Karena, akan butuh waktu untuk di jelaskan melalui telepon."

C : "Tapi saya perlu tahu dulu ya, ini tentang apa?"