Vote, komen, and happy reading 🖤
.
."Lo mau masuk ekskul musik?!"
Suara heboh dari Han terdengar nyaring di kamar Felix. Mereka berempat tengah berkumpul bersama di rumah Felix, mumpung kedua orang tua Felix itu sedang pergi ke luar kota, jadi Han, Seungmin dan juga Haechan ingin menginap.
Dan Haechan baru saja bercerita tentang dirinya yang ingin masuk ekskul musik. Tapi kenapa reaksi orang-orang ini berlebihan sekali.
"Gue nggak mau ngecewain lo, tapi Renjun itu nggak sembarangan mau nambah anggota." Seungmin menjelaskan, pasalnya dulu ia dan Han sudah pernah mendaftar untuk ikut bergabung, di klub musik. Tapi Renjun sebagai ketua, tidak menerima mereka. Padahal jika dinilai, kurang cetar apa suara Han dan Seungmin.
"Dia selektif banget Chan, tapi gue nggak tahu kategori dia tuh kaya mana," sambung Han.
"Masa sih? Udah kaya Indonesia mencari bakat aja. Cuma ekskul, nggak mungkin segitunya." Haechan sedikit tak percaya, benar kan? Memang Renjun mau mencari kategori yang bagaimana untuk dapat di terima di klub musik.
Dan woah, sekelas Han dan Seungmin ditolak?
"Dih nggak percayaan, lo coba aja deh. Tapi jangan berharap lebih," ujar Seungmin.
"Tapi bener loh, bear. Renjun itu benar-benar selektif. Dia punya anggota favorit, Yang Jeongin namanya, hanya dia yang bisa bikin seorang Huang Renjun memuji." Haechan langsung menegakkan badannya. Meraih salah satu bantal Felix dan menatap tiga orang temannya itu antusias.
"Yang Jeongin? Gue udah terlalu sering denger dia, tapi nggak pernah kalian ceritain lebih lanjut. Dia siapa, dia orangnya gimana." Ketiga teman Haechan saling pandang, lalu mengangguk pelan dan menyusul Haechan untuk duduk di ranjang. Mereka sudah duduk melingkar seperti melakukan diskusi yang sangat rahasia.
"Gue nggak dekat sama dia, tapi gue tahu beberapa hal," tutur Han.
"Apa?"
"Dia deket sama Jaemin dan antek-anteknya. Setahu gue bukan bagian circle mereka tapi dia emang suka nempel sama mereka. Lo yang nempel sama anak-anak populer pasti bakal jadi pro dan kontra. Nah, Jeongin ini kebanyakan kontranya." Han menjelaskan, membuat Haechan fokus pada penjelasan pemuda itu. Tapi dalam hatinya menyimpan informasi baru ini.
"Kontra? Maksud lo dia dibully, Han?"
"Bisa dibilang kaya gitu, awalnya nggak terlalu parah, tapi setelah dia terang-terangan nunjukin rasa kagum sama Mark dan Jaemin, orang-orang mulai main fisik." Jantung Haechan lagi-lagi berdetak cepat. Benar dugaannya, Jeongin di bully di SMA Derlangsa.
"Terus tanggapan sekolah gimana?"
"Sekolah udah mau urus kasusnya, tapi Jeongin nggak pernah mau bawa orang tuanya buat masalah ini." Hati Haechan terasa diremas mendengar perkataan Seungmin. Apa Jeongin tak menganggap ia keluarga lagi?
Meskipun mamanya telah berpulang, demi Tuhan Jeongin masih punya ayah, yang Haechan yakini akan siap melindungi adiknya itu. Tapi apa? Jeongin tak melakukannya, Haechan dirundung rasa bersalah.
"Terus?" tanya Haechan lemah.
"Nggak tahu gimana akhirnya, tapi perhatian orang teralihkan karena ada yang tahu kalau Mark dan Jaemin saling suka. Terus soal Jeongin nggak diperhatikan lagi." Haechan manggut-manggut paham atas penjelasan Felix.
"Ouh gitu, terus soal yang dia satu-satunya dapat pujian Renjun?"
"Yang ini kita nggak terlalu ngerti Chan, tapi seorang Huang Renjun yang tempramental itu bisa jadi sosok yang hangat kalau udah sama Jeongin. Dia satu-satunya orang yang bikin Renjun mau sekolah ikut kompetisi nyanyi lagi. Satu-satunya orang yang dipercaya Renjun buat terjun ke perlombaan." Terdiam sejenak, benar kan dugaan Haechan. Renjun itu memang tipe yang sulit di tebak. Ia bingung dengan sikap Renjun yang bermacam-macam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece | Markhyuck
RandomBACA WARNING! Keisengan baru🙏 *** Kedatangan Seo Haechan sebagai murid baru di SMA Derlangsa. Tak ada yang istimewa, hanya saja ia menjadi pusat perhatian setelah terang-terangan menyatakan suka pada Mark Jung. Masalahnya cuma satu Haechan menginc...