20. Lo Siapanya?

2.2K 263 29
                                    

Vote, komen, and happy reading 🖤
.
.

Usai jam olahraga, Haechan dikejutkan dengan keadaan lokernya yang tampak berantakan. Loker hasil ide kreatif yang ia lakukan bersama teman-temannya waktu itu tiba-tiba kembali dicoret dengan cat yang tidak bertanggung jawab. Saat membuka loker miliknya Haechan menemukan banyak sampah yang sangat busuk.

Tangannya mengepal kuat, banyak tulisan-tulisan dari cat pilox yang terlihat baru di pintu bagian dalam lokernya. Ada fotonya juga yang terlihat difoto diam-diam lalu dicoret dan ditusuk-tusuk disana.

Ia dibully.

Haechan menatap nyalang ke arah sampah-sampah yang kini berserakan di lantai. Giginya bergemertuk, membayangkan Jeongin mengalami semua ini, dendamnya semakin dalam.

"Wow, loh udah mulai aja permainannya?" Suara perempuan membuat Haechan menoleh. Mendapati Mina yang tampak tersenyum menyebalkan pada Haechan.

"Gue pikir kelakuan doang yang sampah, tapi otak murid di sini juga. Katanya sekolah terbaik, pembullyan kaya anak kecil gini masih dibanggain." Haechan berujar tenang penuh dengan ujaran dingin.

Mina tampak tertawa remeh." Nggak usah sok kuat, lo cuma perlu cabut dari Derlangsa. Atau paling mudah, jangan tempelin anak-anak populer."

"Dikata gue jin apa pakai nempel-nempel segala. Anyway kalau lo tahu siapa aja pelaku bully ini, bilangin kalau gue nggak bakal terpengaruh sama mainan tikus kek gini. Dengan naro sampah di loker gue, membuktikan kalian udah biasa bergelimang sama sampah." Haechan tersenyum miring, membuat Mina menatapnya tajam. Padahal gadis itu berharap Haechan akan meledak-ledak, tapi ternyata tidak begitu. Haechan justru tampak tenang, bahkan sangat tenang membuatnya semakin was-was.

"Lo bakal minggat dari sini, pegang omongan gue."

"Kita liat aja nanti," balas Haechan. Setelahnya Mina beranjak membuat Haechan menghela napas. Matanya memejam, seragam putih abu-abu nya sudah tak mungkin ia pakai untuk mengganti baju olahraga.

Dan setelah ini adalah jam pelajaran pak Kyungsoo, guru killer yang akan menghukumnya jika berbuat kesalahan. Haechan berdecak kalau ia membuat alasan, pasti akan panjang urusannya.

Akhirnya Haechan membiarkan baju segaram itu di sana, berbalik ke kelas mengenakan pakaian olahraganya.

"Bear! Kok belum ganti baju?" Felix menyapa Haechan ketika sudah masuk kelas. Kelas sudah ramai tapi belum ada guru yang datang.

"Kena sampah oleh orang sampah juga."

"Hah? Lo diapain bear?"

"Nggak papa Lixie, tadi ada yang ngotorin baju gue."

"Siapa?! Lo tahu orangnya? Biar gue hajar, seenaknya bully-bully temen gue!" Haechan terkekeh pelan melihat kehebohan Felix. Pemuda blonde itu mengertukkan tangannya hingga berbunyi.

"Pakai seragam gue aja, lo bisa ambil di loker." Mark tiba-tiba menghampiri seraya menyerahkan kunci loker miliknya. Felix melongo melihat tingkah si Mark Jung ini. Pasalnya pengakuan mulut, ia mendeklarasikan membenci Seo Haechan. Tapi sikap manisnya terhadap Haechan tidak pernah berhenti setiap harinya.

"Nggak perlu," balas Haechan dingin, membuat Mark dan Felix kompak heran.

"Nanti lo dihukum pak Kyungsoo."

Puzzle Piece | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang