Puzzle Piece | Markhyuck

29. Keterlibatan

Vote, komen, and happy reading 🖤
.
.

Mina: Jaemin, kita ketahuan.

Arin: lo dimana Jaemin? jangan kabur!

Mina: lo otaknya, selamatin kita berdua dari Haechan

Mina: bajingan!

Arin: Jaemin, Jeongin udah meninggal.

***

"Renjun tolong bantu cari Jaemin, dia kemana?" Suara khawatir dari nyonya Nakamoto itu terdengar, di sampingnya ada Yuta yang memeluk istrinya untuk tenang. Renjun baru saja sampai di kediaman Nakamoto untuk menjelaskan sesuatu pada sepupunya. Tapi Jaemin sudah lebih dulu menghilang. Awalnya Renjun pikir Jaemin hanya tak masuk sekolah dalam tiga hari ini, tapi ternyata ia juga kabur dari rumah.

Apa yang sebenarnya terjadi pada sepupunya itu?

Ditengah kebingungannya soal kemana perginya Jaemin, Renjun juga dipenuhi dengan pikiran soal yang dikatakan Haechan. Selama ini mereka semua salah sangka. Sejak awal Jeongin menyukai Jaemin, banyak hal yang pemuda itu lakukan untuk menarik perhatiannya. Bahkan sampai klub musik.

Sial! Renjun bahkan baru mengetahui, bahwa sebenarnya setelah pertengkaran dua orang itu, Jeongin mengetahui yang sebenarnya. Pemuda itu benar-benar berusaha membuat Jaemin bahagia dengan Mark. Bahkan ia menulis lagu agar Mark bisa menyatakan perasaannya pada Jaemin di hari valentine berikutnya.

Renjun yang didekatnya saja tak menyadari hal-hal se-simpel ini. Ia sekarang juga meragukan instingnya soal Jeno.

Lalu sekarang ia harus mencari kemana sepupunya itu? Jaemin tak seterbuka itu soal perasaannya.

"Renjun."

"Ya om." Pemuda itu tersadar setelah mendengar Yuta kembali bersuara.

"Kamu bisa tolong hubungi temen Jaemin yang lain, atau boleh minta tolong sama Jeno? Dan kalau kamu tahu masalahnya bisa kasih tahu kami?" pinta Yuta. Renjun pun bingung, ia sebenarnya tak tahu kenapa Jaemin mendadak menghilang. Dari cerita Haechan, Jaemin tidak andil apapun, lalu apa penyebab sepupunya itu sembunyi?

"Aku usahain om. Kalau gitu aku pamit dulu om, aunty." Renjun beranjak pamit pada orang tua Jaemin. Satu-satunya yang ia pikirkan sekarang adalah menghubungi Jeno. Mungkin temannya yang satu itu tahu kemana Jaemin, mengingat dua orang itu lebih akrab diantara mereka berempat.

Baru saja Renjun akan menghubungi Jeno di depan gerbang kediaman Nakamoto, pemuda itu sudah nangkring dengan motornya.

"Jaemin nggak di rumah?" tebak Jeno. Renjun mengangguk, membenarkan.

"Lo tahu kira-kira Jaemin kemana?" tanya Renjun.

"Tahu. Jun, boleh nanti lo jelasin tanpa emosi?" Perkataan Jeno, seketika membuat Renjun terdiam. Jadi pemuda itu sudah tahu keberadaan Jaemin. Dan sudah dipastikan Jeno juga tahu hal apa yang sudah menimpa Jeongin.

"Nggak janji." Jeno menghela napas, Renjun itu memang terkenal tempramen, mana mungkin ia akan bisa menahan. Jeno sendiri tak tahu apa yang terjadi, tapi ia yakin Jaemin melakukan hal yang salah. Sudah menjadi kebiasaan jika ada yang salah Jaemin selalu menghilang. Persis waktu ia bertengkar dengan Jeongin waktu itu.