42. Jejak

644 97 7
                                    

Vote, komen, and happy reading 🧡
.
.

"Dia Kiritsu Ayen, Jaemin-san."

Masih tak percaya dengan ucapan Jaemin, yang tadi memanggil murid bermasalah a.k.a Ayen sebagai orang kenalannya Jeje. Jaemin sempat bertengkar dengan pemuda tadi,ah tepatnya pemuda itu memaki Jaemin karena seenaknya memeluknya dan juga bergumam bahasa yang tak dimengerti.

Sebab itu Jaemin berada di ruang guru, ingin bertanya lebih lanjut dan juga ingin tahu lebih banyak soal pemuda yang benar-benar mirip Jeongin.

"Dia seseorang yang aku kenal, sensei. Aku tidak berbohong." Sang guru mulai kewalahan, dengan keteguhan hati Jaemin. Tampaknya murid baru itu tidak baik-baik saja.

"Aku punya fotonya. Namanya Yang Jeongin." Jaemin memberikan foto Jeongin bersamanya yang tercetak bentuk polaroid. Ini adalah hasil foto Jeno yang Jaemin simpan sebagai kenang-kenangan.

Sang guru tampak terkejut dengan gambar itu.

"Aku tidak tahu cara kerja alam semesta, tapi Jaemin-san dia memang bukan seseorang yang kau kenal. Dia sudah lahir disini, dan kenapa kau mengira itu dia? Apa temanmu ini menghilang?" tanya gurunya.

"Dia sudah meninggal." Jaemin berujar pelan. Dalam hati ia menyambung kalimatnya. "Dan penyebabnya aku."

Akhirnya sang guru menangkap kondisi Jaemin. Pemuda itu sudah kehilangan seseorang, dan bertemu dengan seorang yang wajahnya sangat mirip dengan kenalannya. Tentu saja gejolak dihatinya berteriak.

"Jaemin-san. Sebaiknya kau istirahat di ruang kesehatan. Dan maaf untuk ceritamu, tapi aku harap kau ikhlas karena mereka orang yang berbeda." Jaemin menyerah mencari tahu soal Ayen itu dari guru. Lebih baik ia cari sendiri saja. Ia ingin memperbaiki kesalahan, berharap Jeongin mau memaafkannya.

"Permisi sensei." Setelah membungkuk hormat, Jaemin keluar dari ruangan guru.

Langkahnya berbelok ke arah koridor menuju kelas. Namun tiba-tiba ada yang menarik tangannya kasar. Ia diseret menuju ke sebuah gudang sekolah oleh tiga orang.

"Lepaskan aku!"

"Diam! Kau sudah mencari masalah dengan kami!" ancamnya.

Jaemin lagi-lagi dibuat terkejut. Disana ada Jeongin yang tampak sedang merokok, tersenyum sinis ke arahnya. Ia duduk di antara bangku-bangku rusak bak bos yang sedang memerintah anak buah.

Kemana Yang Jeongin, pemuda manis yang ia kenal?

"Jeje, buang rokok kamu!"

"Dia bicara apa lagi? Orang gila ini." Pemuda itu tampak kesal dengan Jaemin. Lalu memerintahkan kedua temannya menutup pintu. Tangannya masih mengapit rokok, menghembuskan asapnya mengudara.

"Jeje, aku nggak suka kamu gini."

"Kau gila? Bicara lah dengan bahasa yang aku paham bajingan. Dan aku bukan Jeje, aku Kiritsu Ayen. Kau harus mengingat namaku baik-baik karena..." Ia tampak melangkah ke arah Jaemin. Mengelilingi pemuda itu seakan memindai segalanya.

Bibirnya bergerak ke kiri dan ke kanan, berpikir hal apa yang bagus ia lakukan sebagai perkenalan.

"Kulitmu bagus sekali. Baiklah aku akan memberikan tanda perkenalan disini."

Puzzle Piece | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang