TWENTY TWO

374 20 0
                                    

Sedikit demi sedikit mulai belajar cara pembuatan novel serta penulisan nya gimana sehingga ya begitulah mulai paham dan mulai sedikit pd untuk buat cerita.

Jujur sebelumnya banyak banget novel yang pernah ku buat terus ku hapus karena malu dan ngerasa gimana gitu susah banget di jelasin nya😆

Dan jujur aku pun mikir mungkin di novel ini juga aku bakal gagal karena ngerasa kek b aja dan emang b aja kan ceritanya.

Tapi setelah di pikir² lagi kek nya harus ku usahakan sampe end deh dan gak mungkin stop terus hapus kayak novel² sebelum nya.

Jadi kali ini aku bakal terus usaha dan belajar lagi supaya kedepannya lebih baik lagi dalam pembuatan novel kayak gini.

Maka dari itu minta suport nya 😁🙏

Happy Reading✨

Ceklek

Suara pintu terbuka, sehingga membuat Daneil menoleh dan bangkit dari duduknya.

"Udah selesai mm?". Tanya nya ketika kini mendapati soora yang telah duduk di dekat nya.

"Sudah". Jawab nya kemudian memeluk Daneil erat sehingga membuat pria itu tersenyum dan hati nya menghangat.

"Tadi bicarain apa aja?". Daneil sebenarnya tak terlalu kepo tetapi ia merasa jika ini pembuka awal untuk obrolannya dengan soora.

Ia berfikir dengan awalan ini nanti nya obrolan mereka akan mengarah ke obrolan lain, dan itu memang umum terjadi bukan?.

Setelah lama mengobrol dengan posisi soora yang kini kepala nya ia letakan di pangkuan Daneil dengan tangan besar pria itu mengusap puncak kepala gadis itu membuat soora menatap Daneil sangat dalam sehingga membuat pria itu tertegun sedikit merona di kedua pipinya.

Daneil mengalihkan pandangannya lurus ke depan dan mendapati jari dari Bima yang tertidur di branker bergerak.

Daneil membangunkan posisi soora sehingga membuat gadis itu sedikit berdecak kesal karena rasa nyaman nya terganggu.

Daneil bergegas bangkit dan mendekatkan ke arah bima , dilihatnya bima sudah membuka mata dengan alat bantu nafas.

Di sisi lain soora mengikuti langkah Daneil dan melihat apa yang Daneil lihat, kini soora merasa jika bima ingin mengatakan sesuatu namun jelas tak bisa karena kondisinya kini.

Soora bergegas keluar dan memanggil dokter , ketika keluar ia hanya mendapati suster yang menyahutnya serta memberikan kabar jika suster itu akan memanggil dokter segera guna memeriksa bima.

Daneil mendekat ia memeluk soora yang masih berdiri di ambang pintu "om bima sadar sayang!!!". Ucap nya penuh rasa senang, Daneil merasa aneh dengan perasaan nya mengingat ia dan bima tak terlalu dekat walau pria itu sebelumnya sering datang kerumah nya.

Disisi lain Daneil merasa jika hal ini mungkin saja terjadi karena bima adalah sahabat dari sang ayah, mungkin jika sang ayah mengetahui kabar ini pria itu juga akan sangat bahagia.

Di sisi lain seorang dokter bersama dua orang perawat terlihat sangat tergesa dengan langkah nya yang lebar berjalan menuju ruangan itu.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang