BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)

TWO

Selamat datang di bab ke 2

Jangan lupa komen kalo ada teks yang typo biar langsung ku perbaiki

Selamat membaca ❤️

Selama 2 hari gadis itu mengurung diri nya di kamar, tak ada yang mengantarkan makanan ataupun tak ada makanan yang masuk sedikit pun ke dalam perut nya.

Lapar? Jelas ia rasakan ketika tak hentinya mendengar cacing yang berada di dalam diri nya terus bergemuruh meminta makan.

"Aghh". Lirih nya memegang perut nya yang benar² terasa lapar.

Tidak ada siapapun di rumah... Batin soora

Seketika gadis itu memukul jidat nya ketika ia ingat 2 hari lalu ketika makan malam bahkan sebelum kegaduhan itu di mulai , kedua orang tua nya berkata jika mereka paginya akan lanjut menyelesaikan pekerjaan mereka di luar kota.

Dan bisa di simpulkan jika soora kali ini sendiri di rumah , rumah soora tidak ada art satupun kali ini dikarenakan Minggu lalu art nya mesti pulang kampung karena akan menikah.

Soora telah memberi tahu ibu nya ketika art itu di saat itu juga berpamitan kepada nya , namun sampai saat ini belum ada penggantinya.

Dengan badan yang lemas soora keluar kamar menuju dapur dengan jalan nya yang begitu pelan.

2x ia terjatuh ke lantai karena selain lemas kepala nya benar² pusing , sesampai nya di dapur tak ada sedikit pun bahkan makanan , soora mengusap wajah nya kasar lalu kembali ke kamar nya dan memesan makanan lewat jalur online .

Di sisi lain di kediaman Pradiswara terdengar rengekan seorang pria , ya itu adalah Daneil adelard pradiswara.

Daneil adelard pradiswara pria berusia 23 tahun , yang memiliki fisik menawan serta sekilas tak terlihat jika ia memiliki kelainan autis.

Bisa dilihat ketika ia tengah berada dengan orang asing ia akan berubah menjadi sosok yang kalem dan pendiem , beda ketika ia hanya bersama ibu dan ayah serta kedua Kaka nya yang telah menikah , Daniar dan Devina, sikap atau jiwa Daneil akan berubah 160 Drajat menjadi manusia dewasa berjiwa bocil berusia kira kira 4-8 tahun.

Sama seperti apa yang kini dilihat jika Daneil sedang merengek meminta teman untuk bermain kepada ibu nya.

"Huaaa". Tangis nya kencang "enil mau temen main, atau gak panggil kak Devi sama kak Daniar suruh pulang buat main sama enil".

"Enil , ganteng nya mama". Veni menunduk memegang rahang tegap sang anak yang tengah terduduk bergelayut memeluk kaki sang ibu. "Enil main sama mama aja ya!." Bujuk nya halus lalu mengelus puncak kepala sang putra.

"Gak mau". Daniel terus menangis "mama udah tua , enil mau main sama temen seumuran enil, pokonya mau main sekarang juga". Lanjut Daneil menangis dengan kencang.

Tak jauh beberapa pelayan melihatnya iba ketika melihat sang anak majikan yang memiliki fisik super luar biasa tetapi di sisi lain memiliki kelainan autisme.

Tampak tak sedikit pun cacat di tubuh nya itu tetapi jelas terlihat dari cara ia berinteraksi yang tunjukan kalau ia mengidap autisme.