BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)

TWENTY EIGHT

Hehe lumayan lama gak up ya aku, tadinya mau up nunggu 3k pembaca tapi karena menurut ku udah kelewatan lama nya jadi ku up sekarang hehe...

Btw sebelum mulai aku mo ngucapin makasih buat yang baca sampe sejauh ini , ya walau sebagian vote dan engak aku tetep bersyukur karena ada yang baca.

Sebelumnya mohon di maklum jika ada typo dan salah penempatan kata.

Okelah kepanjangan.

Happy Reading...

Entah jam berapa semalam soora tertidur menunggu daneil yang tak kunjung tiba selepas teleponan dengan benedetta.

Wanita itu membuka mata nya perlahan dan meraba-raba tempat tidur di sebelah nya dengan mata yang masih menyipit.

Ketika sadar tak ada yang terjamah di sebelah nya wanita itu langsung bangkit dengan kesadaran yang langsung terkumpul 100%.

"Dia gak tidur disini?". Cicit nya pelan.

Kemana Daneil? Ada apa? Kenapa? Dan kemana pria itu pergi? Sungguh rasanya soora tak tenang mengingat terakhir kedua memang sedikit tidak baik.

Bukan kedua nya mungkin hanya soora saja , ya walau Daneil mengatakan jika ia tidak serius dengan hal itu namun rasa canggung untuk menunggu daneil tadi malam membuat soora dengan cepat memaksakan mata nya terpejam hingga dalam hitungan menit sudah tertidur terlebih dahulu sebelum Daneil kembali setelah makan malam.

Namun aneh nya kemana pria itu pergi sehingga pagi hari ini tak kunjung kembali ke kamar nya.

Soora langsung pergi ke kamar mandi membersihkan diri nya dan berharap ketika keluar nanti dari kamar mandi ia akan mendapati Daneil yang telah berada di dalam kamar.

20 menit kiranya soora berada di kamar mandi dan sekarang ia keluar dari sana dengan tubuh yang terlihat sangat segar namun apa yang ia harapkan tadi rupanya tak terjadi.

Daneil tidak ada, soora langsung memakai pakaiannya dan bergegas keluar dari kamar itu turun menuju lantai satu tepat nya kedapur.

Terlihat tidak ada anggota keluarga di sana dan hanya ada beberapa art yang tengah mengerjakan tugas nya.

"Pagi bi". Sapa nya kepada para art yang tengah membersihkan serta memotong sayur.

"Pagi kembali non!!". Jawab mereka ramah.

"Semalem setelah saya pergi duluan setelah makan, bibi liat daneil ikutin saya?". Tanya nya sedikit ragu.

"Ohh den enil , semalam den enil ngerengek minta tidur bareng sama nyonya dan tuan Wira di kamar nya non". Tutur salah satu pembantu itu.

Setelah mendengar nya soora merasa lega karena Daneil tak hilang dan sekarang mungkin pria itu masih asik tertidur di pelukan hangat kedua orang tuanya.

Soora berigidig geli ketika terlintas bagaimana makanya pria itu yang kini tertidur dengan kedua orang tuanya.

Astaga mengingat usia nya yang sebenar lagi pantas di sebut om-om dan ketika soora mengingat hal ini rasanya benar-benar geli.

Soora ikut membantu para art untuk memasak di dapur , walau awalnya para art tak mengizinkan namun bukanlah seorang soora jika tidak mendapatkan izin dengan memaksa dan sampai akhirnya art pun hanya pasrah ketika melihat nyonya muda nya ikut bergabung seperti ini.