TWENTY THREE

363 17 0
                                    

Happy Reading ✨

Sekitar pukul 10 malam keduanya masih setia menunggu bima di rumah sakit.

Kedua nya jelas di landa rasa kantung yang tidak terlalu berasa namun cukup semakin terasa kala hening di saat Daneil dan soora yang kini hanya duduk dengan kepala seorang menyender di bahu Daneil.

"Permisi??". Sapa seorang wanita kira² berusia 30an tahun.

Keduanya menoleh secara bersamaan dan berdiri dari duduknya dengan perasaan penuh tanya terhadap wanita di hadapannya.

Daniel baru pertama kali melihat wanita ini terutama soora gadis itu pun sama hal nya dengan Daneil tak mengenal wanita tersebut.

"Iya??". Jawab soora.

Wanita itu mengulurkan tangannya "saya benedetha adik dari pak bima". Wanita itu memperkenalkan diri.

Soora meraih tangan itu "saya soora, dan ini suami saya Daneil". Daneil hanya menganggukkan muka nya pelan seraya menyapa tanpa harus berjabat tangan.

"Saya tahu, kalian anak dari bapak Wira, sebelumnya saya berterima karena sudah mau menjaga dan menemani kakak saya, saya benar² berterimakasih". Ucap nya dengan tangan yang masih menggenggam tangan soora dengan kedua tangannya.

Soora membalas pegangan tangan itu dengan tangan satunya seraya melempar senyum terhadap wanita itu "sama² kak, kami senang bisa menemani bapak bima disini".

"Terimakasih".

Soora melirik ke arah Daneil lalu kembali melirik ke wanita tadi "sepertinya saya bersama suami saya mesti pamit kak". Izin nya kepada benedetta.

"Eh iya sekali lagi saya berterima kasih, dan salam kenal , soora dan Daneil".

Soora tak menjawab ia tersenyum lega karena sebelumnya ia tahu jika adik dari Bima memang akan datang ke rumah sakit.

Soora tahu dari Veni yang menelponnya, di sisi lain soora merasa tak enak karena meninggal kan wanita itu sendiri, ia berfikir sepertinya wanita itu sangat lelah karena perjalanan jauh nya dari luar negeri.

Di sisi lain Daneil memegang tangan soora dengan senyum di wajah nya lalu menarik serta berjalan keluar menuju parkiran mobil mereka.

Soora terdiam ketika Daneil membuka kan pintu kiri untuk nya "kok aku disini?". Tanya nya heran.

"Aku yang nyetir, aku liat kamu ngantuk' sayang, aku takut kalo nanti kita kecelakaan". Sahut nya.

Memang benar jika soora sedikit mengantuk namun gadis itu merasa sedikit kuat untuk menyetir.

Di sisi lain soora merasa tidak setuju karena pastinya mereka akan langsung pulang dan soora takut ketika sampai di halaman rumah nanti akan ada yang melihat nya keluar dari tempat mengemudi.

Daneil sedikit mendorong punggung soora hingga gadis itu masuk ke dalam mobil, kemudian ia berlari ke pintu bagian kanan dan masuk

Setelah duduk di bangku nya Daneil melirik ke arah soora lalu menarik kepala sang istri sembari memajukan wajah nya guna memberikan kecupan singkat di kening soora.

Selama 5 menit mobil di jalankan akhirnya keduanya berhenti di suatu tempat, tempat yang khas dengan jajanan malam dan berbagai jenis permainan di sana , 'pasar malam".

Soora melirik ke arah Daneil "kok kesini". Tanya nya heran.

"Kita main bentar ya". Sahut nya kemudian keluar dari sana dan berlari menuju pintu soora dan membukakan pintu untuk gadis itu.

Kedua nya bergandengan masuk ke area pasar malam semakin dalam , selama perjalanan banyak sekali jajanan yang soora beli guna memberikan rasa kenyang singkat pasa perut nya dan Daneil.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang