THIRTY THREE

201 9 0
                                    

Happy reading...

••

Hanya kata naas yang dapat menggambarkan kondisi terkini Veni beserta Wira.

Kini keduanya tengah di angkut masuk kedalam ambulance dengan kondisi tubuh penuh darah dan luka sedangkan bagian depan mobil terlihat rusak parah.

Di sisi lain soora hanya memandangi Daneil yang terus mondar-mandir entah kenapa, soora merasa enggan bertanya karena mungkin saja ini cara pria itu memperbaiki mood nya.

"Sayang tiba-tiba aku ngerasa gelisah banget". Seloroh nya tiba-tiba serta langkah nya terhenti.

"Mungkin kamu cemas aja sama mama papa kamu".

"Nakkk-". Suara serak lemah seketika membuat soora dan juga Daneil menoleh ke arah bima yang tersadar.

Daneil serta soora langsung mendekat kepada Bima , hati Daneil rasanya menghangat bahagia ketika melihat akhirnya pria di hadapannya terlihat sudah sedikit lebih baik dari sebelumnya.

"Ehh om udah bangun?". Sahut nya sembari mendekat ke arah bima.

Terlihat pria yang berbaring di atas brankar itu berusaha untuk memegang tangan Daneil namun ketika mengetahui nya Daneil lah yang menggenggam tangan Bima.

"Makasih karena sudah mau menjenguk saya". Ucap nya dengan suara yang masih lemas.

"Sama-sama, saya senang karena bisa menemani om bima".

Di sisi lain ambulance yang membawa Veni beserta Wira sudah sampai di sebuah rumah sakit yang berbeda dari tempat bima di rawat.

Kini keduanya langsung di larikan kedalam ruang operasi karena mengalami luka yang sangat serius.

Para dokter tengah berusaha agar bisa menyelamatkan nyawa keduanya.

2 jam kiranya operasi berlangsung para dokter bisa bernafas dengan lega karena operasi berjalan dengan lancar namun kondisi kedua nya masih dalam keadaan kritis dan persentase untuk sadar masih belum bisa untuk di perkirakan.

"Apakah keluarga dari pasien sudah di hubungi?". Tanya salah seorang suster kepada suster lainnya di meja resepsionis.

"Belum buk, kami masih menunggu info dari pihak kepolisian yang masih mengidentifikasi di tempat kejadian".

"Baiklah jika sudah ada info tolong segera cepat untuk memberitahu korbannya".

Sedangkan di sisi lain para dokter yang mengoperasi kedua nya mengadakan rapat karena kondisi luka pada kedua nya yang besar kemungkinan akan mendapatkan operasi yang kedua kali.

"Saya pikir untuk kondisi pasien pria tak perlu untuk melakukan operasi tahap kedua karena di bagian tulang hueso frontal retakan serta luka nya tak terlalu serius, dan di bagian saya akan terus mengawasi terhadap rusuk nya yang patah". Ucap seorang dokter bernama Sheina.

"Ya namun jika dilihat dari kondisi pasien perempuan kami rasa operasi tahap kedua sangat di perlukan namun kami harus mendapatkan izin guna resiko yang akan di alami kedepannya, karena di bagian tulang esfenoides begitu parah karena benturan yang cukup keras, dan resiko guna operasi yang akan di ambil sangat besar , selain nyawa mungkin pasien akan mengalami hilang ingatan". Ucap dokter shezara.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang