BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)

SIX

Gak mau banyak omong wkwk

Di 5 bab sebelumnya aku udah sering minta jadi mana mungkin gak inget 😄

Selamat membaca💜

Setelah makan malam dan sedikit berbincang panjang lebar , akhirnya hari pernikahan mereka di tentukan yaitu 5 hari lagi.

Soora hanya diam pasrah , di sisi lain Daneil terlihat mengantuk , lalu keluarga Wira berpamitan untuk pulang.

Keluarga Anthony mereka mengantar keluarga calon besan sampai di depan rumah dan menunggu sampe mobil yang di tumpangi keluarga itu benar² menghilang dari pandangan mereka.

Ketika hendak pergi dan membalik tangan soora di tahan oleh ayahnya.

"Good girl". Hanya kata itu yang pria itu ucapkan lalu mencium kening sekilas anaknya.

Soora hanya diam lalu melirik hingga kedua mata orang itu saling bertemu, soora pun tersenyum sinis.

Adesta yang melihat itu langsung membawa soora pergi masuk terlebih dahulu, ia takut kalau pertumpahan darah akan segera terjadi.

***

Pagi nya soora dan adesta pergi ke salah satu butik pemilik perancang busana ternama untuk fitting pakaian mereka.

Awalnya hanya mereka berdua yang beberapa kali Menganti baju sembari menunggu calon besan serta calon menantu nya.

"Aku kayaknya yang ini aja ma". Pilih nya asal .

Sebenarnya sedari tadi yang lebih sibuk memilih pakaian ialah adesta , soora ia hanya melamun mengingat kejadian yang banyak terjadi kemarin sore hingga malam antara ia dan Daneil.

Ciuman , pelukan batinnya.

"Sebenarnya dia tuh beneran autis gak sih". Lirihnya pelan terdengar oleh adesta yang tengah sibuk memilih pakaian.

"Siapa ?". Ucap adesta menoleh.

Soora menoleh ke arah adesta kaget "gak ada". Jawab nya singkat lalu hanya menerima jawaban berupa senyuman dari sang ibu.

Tak lama Veni pun datang.

"Calon besan!". Adesta berdiri dari duduk nya menghampiri Veni lalu memeluk tak lupa cepika cepiki dengannya. "Ehh kemana nih Calok mantu saya". Ucap nya.

Soora tersentak kaget ketika mendapati tangan yang melingkar di perut nya yang rata lalu mendapat ciuman yang menempel lama di pipinya.

"DANEIL". Soora melepas pelukannya kasar karena ia kaget.

Daneil yang melihat itu ikutan kaget serta sedikit takut hingga ia sedikit berlari ke belakang ibu nya.

"Nah kan calon istri kamu marah, makanya jangan ngagetin dia begitu". Peringatannya.

Daneil pun menyembunyikan wajah nya di belakang punggung Veni.

Jangan ditanya bagaimana perasaan soora, jantung nya kembali susah di atur , sebenarnya soora sudah berusaha untuk melupakan kejadian kemarin, namun kejadian yang baru saja terjadi membuat ia kembali menambah kenangan yang ia anggap buruk padahal dalam isi terdalam nya ia suka , tapi kecil kata itu bergema di dalam isi hati soora.