THIRTY-TWO

202 12 0
                                    

Happy Reading...

•••

"Ngapain kita kesini, mau program hamil mm?". Canda nya kepada soora.

"Ish engak nil, ayokk". Ajak nya menarik tangan Daneil masuk kedalam rumah sakit.

Daneil hanya berjalan mengikuti kemana langkah soora berjalan dan enggak bertanya walau ia penasaran dengan apa yang terjadi.

"Permisi sus , ada pasien atas nama bimara Prasojo?". Tanya soora kepada suster di meja resepsionis.

"Sebentar saya cek dulu ya kak?". Jawab nya kemudian mengecek nama para pasien yang ada di komputer.

"Buk katanya haha". Bisik Daneil mengejek di telinga soora.

"Ada buk , di bagian HCU kamar nomor 19". Ucap suster tadi memberi tahu ruangan bima.

"Makasih sus!!".

Soora bersama dengan Daneil langsung bergegas menuju ruangan tersebut.

"Kamu serius gak mau program hamil sayang?". Celetuk Daneil ketika berjalan.

"Sss berisik gak pantes anak TK ngomongin program hamil". Jawab nya sembari menunjuk pakaian Daneil.

"Sayang serius".

"Ku pikir-pikir dulu ya apa aku siap buat anak sama dokter nya". Sahut nya bercanda.

"Kok sama dokter, sama aku lah". Ujar nya gak terima.

Soora menghentikan langkah nya menoleh ke arah Daneil "lebih bagus sama dokter nya karena lebih pengalaman".

"Oh jadi kamu meragukan keahlian ku mm?".

"Keahlian apa, udah jangan ngaco enil ayoo". Soora kemudian berbalik kembali menarik tangan Daneil namun tak ada gerakan dari pria itu.

Tubuh Daneil ketika di tarik tak bergerak sedikit pun membuat soora jengkel kemudian hendak melepas nya.

Sebelum soora melepas tangannya Daneil lebih dulu menarik tangan itu hingga tubuh soora menubruk tubuh nya.

Cup

Kecupan singkat mendarat di bibir soora membuat wajah soora memerah karena malu.

"Awww". Rintih nya ketika pinggang nya di cubit begitu keras oleh soora.

Setelah itu wanita itu langsung meninggalkan Daneil tak peduli karena diri nya telah di kuasai rasa malu karena menjadi pusat perhatian tadi.

°°°°°

Setelah beberapa perdebatan dan obrolan aneh di antara kedua nya , ah gak keduanya tapi beberapa pertanyaan nyeleneh dari Daneil akhirnya soora bersama juga Daneil sampai di depan kamar rawat bima.

"Ayok masuk". Ajak Daneil menarik tangan soora.

Daneil membuka pintu terlebih dahulu badan nya mematung ketika mendapati Wira tengah duduk di sofa panjang di ruangan itu menatap ke arah nya.

Seketika Daneil kembali menjadi Daneil yang bertingkah seperti anak-anak, pria itu berlari kecil ke arah sang ayah dengan sedikit berteriak.

"Ayahhh". Teriak nya sembari merentangkan tangan namun lari nya terhenti ketika Wira mengangkat tangannya memberi tanda tahan agar Daneil menghentikan nya.

"Kamu gausah pura-pura lagi karena disini gak ada ibu kamu". Ucap Wira dingin.

"Ma- maksud ayah?". Daneil jujur merasa bingung dengan apa yang ayah nya maksud , ia hanya diam sembari menatap takut kepada Wira.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang