TWENTY-FOUR

356 17 0
                                    

Happy Reading ✨

°°°

Paginya Daneil bangun sekitar pukul 8 pagi , dengan mata nya yang masih terpejam serta badan nya teringkuk di atas tempat tidur , tangan nya itu terus menyapu ke bagian kanan tempat tidur mencari sosok yang tak kunjung tersapa oleh tangannya.

Pria itu bangkit dari tidur sembari mengucek kedua matanya guna memperjelas penglihatannya dan melihat ke seisi ruangan dan nampak tak mendapati soora.

Pria itu menghela nafas sembari mendumel kesal , ia harusnya pagi ini mendapat kan morning kiss seperti biasa namun lihat ini pertama kalinya soora tak ada di sebelah nya.

Daneil berjalan menuju kamar mandi ia mengetuk serta memastikan suara dari dalam sana, "sayang!!". Panggilnya.

Ketika tak kunjung mendapatkan jawaban pria itu membuka pintu di hadapannya dan menyelipkan kepala nya seraya mengintip namun kosong , ruangan itu tak di isi oleh wanita nya.

Ceklek

Pintu terbuka serta mengalihkan pandangan Daneil ke arah itu.

"Soora!!". Sahut nya kemudian berjalan mendekati wanita itu dan memeluknya "dari mana?".

Soora terdiam ia tak mengerti apa yang terjadi pada pria di hadapannya sehingga berekpresi seperti ini.

"Aku dari mars?". Canda nya.

Cup

Satu ciuman mendarat di bibir wanita itu "morning kiss". Ujar pria itu semabari memamerkan deretan gigi² nya yang terpampang rapi.

."tapi aku serius kamu dari mana ?".

"Dari dapur , tadi aku sempet bantu nyiapin sarapan". Jawabnya sembari melepas pelukan pria itu "awas aku mau mandi!". Gadis itu melewati Daneil namun langkah nya terhenti.

"Mandi bareng!!".

"Gak".

"Ayo sayang pliss". Rengek nya kemudian berjalan mendekat kepada soora.

Melihat itu soora berbalik dengan langkah seribu gadis itu berlari dan dikejar Daneil.

Terlambat, soora lebih dulu masuk dan mengunci pintu dari dalam , dan sekarang soora tengah tertawa dari dalam ketika mendengar raungan menyedihkan dari Daneil di depan pintu.

°°°°°

Kini Daneil dan juga soora kembali menjenguk bima di rumah sakit karena perintah dari Veni.

Wanita paruh baya itu benar² tak ingin jika suaminya yang pergi kerumah sakit karena pasti akan bertemu dengan andress.

Veni takut kala nanti andress akan berbicara mengenai nya atau Daneil kepada Wira , maka dari itu mengirim soora dan juga Daneil lagi adalah keputusan yang tepat kali ini.

"Gimana keadaan om bima?". Tanya Daneil yang kini telah berada di depan ruangan bima dan tepat ada andress yang baru saja keluar dari sana.

Andress melirik sejenak ke arah soora lalu menatap Daneil sendu, rasanya ia masih tak percaya jika gadis nya kini telah menjadi milik orang lain.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang