THIRTY NINE

336 11 0
                                    

HAPPY READING...

Di terangnya rembulan pada malam itu , Daneil terduduk di balkon sembari menatap indah nya sinar rembulan yang menerpa wajah nya.

Ia tidak tahu tentang apa yang tengah ia rasakan , bulan itu memang indah namun ada suatu hal yang membuat keindahan itu tidak berarti di matanya.

Ada suatu perasaan aneh yang terasa di hati nya yang sangat tak enak namun tetap ia tahan.

Ia menoleh ke dalam kamar dan melihat sosok cantik soora , ya ia baru sadar ternyata kini yang lebih cantik berada di hadapannya.

Daneil mendekat dan melingkarkan tangan nya di pinggang soora serta langsung mengusap perut rata istri nya itu lalu ia menghirup aroma wangi di leher soora.

Soora berbalik dan tersenyum, di detik itu juga Daneil langsung mencium sekilas kening soora yang kemudian membangkitkan rona merah di pipi nya.

"I love you my wife". Ungkap nya kemudian memeluk nya lagi.

"Aku tau!!". Sahut nya bercanda sembari membalas pelukan Daneil.

Daneil Tertawa geli mendengar balasan dari soora dan mengangkat soora dan menjatuhkannya di atas tempat tidur lalu mengungkung tubuh kecil soora.

"Cantik!!". Puji nya sembari menatap dalam, ia tak ingin waktu seperti ini berlalu dengan cepat dan jika ia bisa meminta permintaan ia sangat ingin menikmati malam ini dengan penuh kebahagiaan tanpa merasakan perasaan yang mengganjal di hati nya.

Daneil mengecup bibir soora sekilas "Please promise that you will always be with me."pinta nya.

Soora terkekeh "kamu pikir aku bakal kemana mm??".

"Jawab dulu sayang". Ucap Daneil lagi sembari mengusap rambut soora lembut.

"Aku janji , aku akan selalu ada di sisi kamu, di setiap langkah kamu bahkan di setiap suka duka yang akan menimpa mu kelak , aku berjanji bahwa akulah orang satu satu nya yang akan selalu menemani kamu sampai ajal-". Ucapannya terhenti ketika Daneil menempelkan bibir nya di bibir soora.

"Jangan di teruskan, makasih dan aku akan berusaha menjadi yang terbaik buat kamu". Lagi Daneil mencium bibir soora.

*****

Pagi nya soora terbangun dengan wajah yang segar namun tidak dengan tubuh nya yang terasa remuk akan gempuran semalam.

Oke skip.

Soora terbangun dan menyadari jika ia hanya tidur seorang diri, ia bangkit dari tempat tidur lalu mencari kemana pergi nya sosok Daneil di waktu sepagi itu.

Soora berjalan atau sedikit berlari menuruni satu persatu anak tangga setelah ia mencari di lantai dua rumah nya namun tak kuncung mendapat keberadaan Daneil.

Setelah nya ia mendapati adesta tengah memasak di dapur dengan maid nya.

"Mama liat kemana Daneil?". Tanya nya panik.

"Loh kok, mama kira Daneil bilang dulu sebelum dia pergi tadi". Jawab adesta.

"Nggak ma". Panik nya sembari terus menelpon ponsel milik Daneil.

Adesta mendekat dan tersenyum "mungkin Daneil ada urusan, atau kenapa gak coba telpon ke rumahnya". Usul adesta.

Soora mengangguk dan menghubungi kediaman rumah mertuanya.

"Haloo kak??". Ucap nya setelah telpon nya terhubung.

"Kenapa dek kok kayak panik gitu". Sahut Devina dari seberang sana.

"Kak dev, Daneil pulang ke rumah kak?". Tanya nya dengan nada khawatir.

Diam sejenak "Enggak, emang kenapa kamu ada masalah sama Daneil?". Tanya nya penasaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang