BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)

SEVENTEEN

Makasih buat yang udah baca sampe bab 17

Gak nyangka bisa nulis sejauh ini wkwk😆

Tapi setelah ku cek walau ada yang baca tapi gak ada yang vote, aduh sangat di sayangkan.

Okelah tak apa

•••••

Sinar mata hari menembus kedalam kamar menyoroti tepat pada kedua mata gadis berusia 19 tahun itu (soora).

Gadis itu terbangun sembari mengucek kedua mata nya agar pandangan kedua mata itu dapat menyoroti penglihatan yang jernih

Gadis itu tersenyum ketika mendapati seorang pria yang masih tertidur pulas di sebelah nya, soora terus mengabsen bagian² wajah milik Daneil dan tak tahan rasanya ia langsung menidurkan badan nya kembali lalu memeluk pria itu .

Daneil yang sebenarnya sudah bangun sejak tadi dan merasakan pelukan hangat soora ia langsung membalas pelukan gadis itu dengan erat.

"Morning kiss babe". Pinta nya.

Tanpa menunggu soora langsung mengecup nya singkat sehingga membuat rengekan manja keluar dari mulut Daneil.

"Again, Give me a long kiss" bisik nya.

Soora melepaskan pelukannya "gak mau". Dengan nada nya yang mengejek.

Melihat hal itu dengan cepat Daneil menarik pinggang soora sehingga ia terjatuh terlentang di dada Daneil.

"Aw". Suara nya kaget.

Si pelaku hanya tersenyum lalu membenarkan posisi nya, tidak membenarkan lebih ke mengubah posisi nya .

Daneil mengungkung tubuh soora sehingga tubuh mungil istrinya tepat di bawah nya kemudian Daneil langsung menyatukan kembali bibir mereka , berbeda kali ini Daneil mencium dengan sedikit menuntut agar ciuman itu tidak hanya menempelkan bibir Melain kan melumat dan beradu lidah.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengganggu kedua nya sehingga keduanya dengan sigap terduduk dengan detak jantung yang masih sama² memburu.

"Soora, nak". Suara adesta dari luar. "Mama mertua mu telpon".

"IYA MA SEBENTAR". teriaknya, soora teringat bahwa semalam ia lupa untuk memberikan kabar jika ia dan Daneil menginap di rumah orang tua soora , soora sedikit takut tetapi ia memiliki alasan jika semalam ponsel nya mati sehingga tidak bisa meminta izin ditambah semalam cuaca juga sangat tidak kondusif untuk mereka pulang.

Soora bergegas membuka pintu dan meraih ponsel yang adesta berikan.

"Hallo" suara nya pelan.

"Hallo, yatuhan nak mama khawatir, kirain ada sesuatu yang terjadi sama kalian". Dengan suara yang jelas jika wanita itu khawatir.

"Maaf maa semalam ponsel soora mati sama hujan juga jadi kita gak bisa pulang dan mutusin nginep di rumah mama". Alasannya "tapi kita baik² aja kok gpp".

"Yaudah syukurlah kalo kalian baik² aja, mama tunggu kepulangan kalian ya". Tanpa menunggu jawaban dari soora , Veni lebih dulu mematikan ponsel nya dari seberang sana.