THIRTY

287 11 0
                                    

Happy Reading...


Setelah keluar dari ruangan itu soora terdiam di depan pintu yang telah itu tutup.

Wanita itu merasakan ada hal yang ganjil dengan sikap mertua nya itu.

Awalnya soora tak ingin ikut pusing serta mewajarkan apa yang ia lihat, namun setelah di pikir-pikir hal itu sangat mengganjal di pikirannya.

"Kenapa berhenti mm?". Tanya Daneil yang ikut terhenti setelah beberapa langkah lebih dulu berjalan.

Soora menggeleng kepala nya "gpp kok". Jawab nya semabari melempar senyum kepada Daneil.

°°°°°

"Serius ada hal yang aneh, tadi saya denger ketawa nya den Daneil beda banget gak kayak biasa". Ungkap seorang pembantu yang tengah ngerumpi di dapur.

"Saya juga loh nell, saya sering liat perubahan sifat den Daneil secara diam-diam".

"Saya juga lihat , den Daneil tingkah nya jadi berubah ketika berdua sama non soora". Ucap Susan tak ingin dan ikut menyaut

"Ya saya juga curiga kalo den Daneil emang beneran gak kayak gitu". Bisik Neli kepada dua orang art lainnya Susan dan juga Siti.

"Udah sttt nanti kedengeran nyonya atau tuan kan gak enak, lagipun apa hubungannya sama kita? Kita disini kerja dan bukan mau ngurusin kepura-puraan atau drama , itu urusan keluarga ini, pokonya tugas kita cuma kerja kerja kerja". Timpal Siti menyudahi obrolan mereka.

Seketika ketiga nya kaget setelah berbalik mendapati soora yang terdiam.

"Non!!". Sapa ketiga nya gugup sembari menundukan kepala.

Wajah soora datar , ia mendengar semua obrolan yang mereka bicarakan namun wanita itu seakan akan pura-pura tidak mendengar nya dengan cara melempar senyum dan melanjutkan apa yang akan ia lakukan.

Soora membawa sebuah piring berisi cake beserta jus alpukat di atas nampan dan membawanya melewati ketiga art itu.

Ketiga art itu di belakang soora saling menyikut satu sama lain karena saking takut nya jika obrolan mereka di ketahui soora.

"Soora!!!".

Soora menoleh ke sumber suara dan di dapati nya Veni yang baru datang "mama!!". Sahut nya sembari melempar senyum.

Kini Veni telah berdiri di dekat soora "buat Daneil??". Tanya nya basa basi.

"Iya nih, tiba-tiba dia ngerengek minta ambilin cake".

"Yaudah yuk kita naik barengan!!". Ajak Veni kemudian menaiki tangga dan meninggalkan lantai satu.

Di sisi lain ketiga art itu masih terdiam, melihat sifat soora yang biasa saja mereka menyimpulkan jika soora tak mendengar nya.

"Pokonya kalo ada apa-apa, ini salah Neli". Ucap Siti kemudian pergi melanjutkan pekerjaannya.

"Iya Nell astaga". Timpal Susan.

"Kok aku?". Sahut nya tak terima.

"Pokonya kamu haha, udah-udah lanjut kerja ayok , jangan makan gaji buta". Ajak Susan yang kemudian di iyakan Neli.

°°°°°

Veni membawa soora keruang santai setelah wanita itu mengantarkan cake nya kepada Daneil.

Ia rasa aneh tak seperti biasanya ibu mertua nya mengajak nya seperti ini, bisa dibilang sifat nya sebelumnya biasa aja kepada soora.

Ruangan itu nampak indah ranum di sisi lain karena penasaran, hawa yang soora rasakan terasa begitu horor ketika menunggu kata-kata yang akan keluar dari mulut Veni.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang