TWENTY SEVEN

286 14 1
                                    

Aku up pagi🙏🙏

Gimana kabar nya nih para pembaca?

Sehat?

Semoga sehat sehat ya dan semoga selalu di berikan kesehatan oleh yang maha esa.

Sebelum mulai membaca alangkah baiknya buat kalian vote terlebih dahulu biar tenang gitu beserta membuat aku sebagai penulis senang😆😆

Happy Reading...

°°

"Maa, tolong bilangin ke pak damar buat anterin enil pulang!!". Celetuk nya tiba-tiba meminta kepada sang ibu memberi tahu sang supir keluarga meminta untuk mengantarkan Daneil pulang.

Adesta beserta Anthony yang mendengar itu kebingungan , mengalami Daneil harus di antar pulang? Apakah ia tidak akan pulang dan akan menginap di rumah itu sendirian?

"Kenap-."

"TIDAK MAU , AKU MAU MENGINAP DISINI DENGAN SOORA". potong Daneil tegas ala anak kecil.

"Nah iya kenapa enil pulang, dan kenapa pak damar yang anter pulang, kamu gak pulang ke rumah mertua kamu ?". Lanjut adesta bertanya kepada soora.

"Soora cuma lagi mau sendiri aja ma!!". Alasannya dengan nada gugup.

"GAK MAU AKU MAU SAMA SOORA". teriak daneil berhambur memeluk perempuan itu.

Soora menelan Saliva nya sulit, hal ini yang sedang ia hindari namun kenapa Daneil sangat berani melakukan ini di hadapan kedua orang tua nya.

Soora melepas kasar serta mendorong pria itu sampai linglung dan sampai duduk terjatuh.

Daneil menangis dengan kencang membuat soora merasa semakin jengkel dan wajah nya datar akan hal yang tak diduga itu.

Yatuhan tangisannya itu semakin kencang membuat kepala nya semakin panas.

Di sisi lain ia tak bisa menebak jika hal ini akan terjadi sehingga soora tak tahu jika Daneil bisa berakting sampai seperti ini.

Pria itu mulai mendekat kembali dan menangis sembari memeluk sebelah kaki soora.

Adesta dan Anthony merasa bingung dengan bagaimana cara membujuk serta menenangkan menantu nya yang berjiwa bocil itu.

"Udah cup cup enil sayang iya iya kamu boleh nginep sama soora disini". Imbuh adesta lagi yang berusaha terus menenangkan Daneil.

Namun adesta merasa jengkel kepada soora yang hanya diam saja tak peduli seberapa keras suami nya menangis.

Adesta mulai memarahi wanita itu agar membantu untuk mendiamkan suami nya.

Rahang soora mengeras, ia pasrah "ENIL AYOK KITA PULANG". Ucap nya geram sembari menarik tangan pria itu sehingga ikut berdiri dan berjalan.

Soora menarik pria itu setelah berpamitan singkat, semalam perjalanan menuju mobil enil tak henti-hentinya terisak tangis karena ia masih berada di dalam tatapan mata Anthony dan juga adesta yang masih memperhatikan mereka.

Setelah soora menginjak gas dan beberapa menit telah berada di luar komplek nya ia tak sadar jika tangisan Daneil kini sudah berhenti.

Perempuan itu menoleh ke samping dan melihat pria itu sekilas tengah tersenyum lebar menahan tawa nya.

Soora menarik nafas panjang lalu membuang nya, ia mengaku ia kalah, ia menyesal akan so keberanian nya perilaku dia tadi saat di rumah sakit.

Ia berdoa semoga tuhan masih berada di samping nya dan terus akan menjaga nya , termasuk menjaga nya dari Daniel, soora sungguh-sungguh tak ingin di buat susah berjalan.

BEST TRANSFORMATION MR.AUTIS (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang