Hampir 3000 kata, jangan gumoh ya😹
~•~
"Berjaga di bawah terang bulan, huh?"
Asura mendekatinya, berdiri disamping mengikuti aktivitas sama yang kini Alceena lakukan. Mendongak menatap bulan purnama dari bawah sana. Sama seperti biasa, raut datar yang ditunjukkan. Tanpa niat membalas ataupula menatap.
"Kau ini." Asura melenggang dari sampingnya.
Berderap ke arah barak. Tentu faham akan kebiasaan mendiami seseorang. Pria itu lebih memilih pergi ketimbang harus berbicara dengan patung manusia bisu itu. Yang ada hanyalah bosan yang dapat terasa dibanding rasa menyenangkan layaknya mengobrol dengan teman dekat.
Dibalik itu, diamnya Alceena menjadi sebuah bongkahan emas melimpah untuk mereka. Disebabkan oleh minimnya kebocoran data informasi yang para iblis itu miliki. Oleh karena itu mereka seringkali mempercayakan tugas tertentu pada Alceena. Tak lain karena Alceena dinilai dapat menyimpan rahasia dengan rapat.
Ia ikut berbalik, keberadaan iblis penjaga di sekitar membuat Alceena tidak dapat leluasa bertingkah. Meski begitu, bukan berarti ia sebagai Dame, yang pangkatnya lebih tinggi dari para penjaga iblis itu tidak dapat pergi kemana-mana.
Asura lenyap dibalik pintu barak. Dengan harapan tidak menemukan sekantung apel yang sempat ia berikan pada sebuah keluarga kecil di sana.
DUMMM!!! BRAKK!
Menara kastel Mojo Juju kedapatan runtuh akibat ledakan hebat. Dalam angkasa gelap, sesuatu yang besar tengah terbang memutari Kastel Mojo Juju. Penyerangan mendadak.
Sontak, Asura keluar beserta seluruh iblis penjaga yang lain. Para rakyat juga ikut keluar hendaknya menuntaskan rasa penasaran mereka.
Slasshh~/BUUUUURRRRR!!!
Api ungu dengan kilat warna hijau menabrak kerumunan para iblis beserta pemimpin pasukannya--Asura. Para penjaga iblis seketika itu juga tergeletak hangus di atas tanah jarahan mereka. Mengecualikan si pemimpin yang masih dapat menghirup oksigen namun dengan tenaga yang melemah. Aneh memang jika melihat para iblis kewalahan menghadapi semburan api dari naga di atas. Sebab biasanya iblis yang kerap dijuluki sebagai 'Dewa Api Terkutuk' atau 'Pengendali Api' itu akan kebal terhadap sebarang api. Sehingga membuat mereka tanpa kenal takut berhadapan dengan naga terkuat sekalipun.
Namun kali ini, tampaknya gelar tersebut tidak lagi tersemat pada kaum terkutuk seperti mereka. Hanya dengan api dari Naga Gargantuan mereka tumbang seketika. Semua ini tak lain ialah karena berkat suplai energi dari seluruh makhluk ras feywild. Energi mereka tersalur dengan baik di tubuh Zephyr hingga membuat api di nafasnya tercampur oleh kandungan sihir feywild. Pria itu sengaja menggabungkannya guna menjadikannya lebih kuat. Dapatlah juga dilihat dengan mata telanjang, dari kejauhan pun, ditengah-tengah lalapan api membara yang menjarah tubuh para iblis penjaga, hanya menyisakan daerah tempat Alceena berdiri yang sama sekali tidak terkena kobarannya. Gadis itu hanya memandang angkasa bertempat dimana Zephyr terbang berputar-putar hendaknya mencari tempat untuk mendarat.
"Sial! Alvera!" Asura berteriak dengan tubuh lunglai. Ia terbaring seraya memegangi perutnya yang terkena semburan api.
Pria itu melemparkan sebuah liontin emas murni berwarna biru transparan berbandul sebuah batu berwarna biru pekat, ditengah--didalam--batu itu terdapat sesuatu berwarna kuning yang bercahaya kecil. Cahaya itu seolah ialah pemilik ataumana jiwa yang dikurung di dalamnya.
Alceena menerimanya, ia menatap datar darah segar yang keluar dari mulut Asura, iblis berperawakan tinggi kekar itu berusaha bangkit dan meraih pedangnya. Ia menatap penuh harap pada si gadis di hadapan. Menahan rajaman panas yang menyebar di dalam tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LEXINE : Forbidden Love [REVISI]
FantasyCinta terlarang seringkali berakhir menyedihkan diantara dua makhluk berbeda spesies. Kisahnya dimulai dari seorang gadis keturunan manusia dan elf yang diperintahkan oleh para petinggi kerajaan untuk membunuh seekor naga yang sejatinya ialah seora...