Tomi terengah panik. Gila! Kenapa semua orang yang ada di luar sana memakai pakaian lusuh. Tidak seperti yang sering dia lihat dan Jenny.
wajah mereka pun berubah. Terlihat beraura gelap dan menyeramkan.
"Kenapa?" panik Jenny yang keluar dari persembunyiannya di bawah kain yang tipis itu. Jantungnya bertalu-talu menggila.
"Ada yang ga beres," Tomi terlihat pucat.
"Apanya?!" panik Jenny seraya mendekat takut.
"Apa misi kita gagal? Apa harusnya kita ga berpikiran kayak semalem, gue mungkin berlebihan,"
Tomi menjambak rambutnya lalu meringis saat merasakan pandangannya memburan dan terlihat seperti televisi error. Ada garis mengganggu.
"Lo kenapa?" panik Jenny.
Tomi membuka matanya cepat dan semua terlihat normal. Tomi terengah seolah baru tersadar.
"Jen, lo sebenernya lakuin apa?!" Tomi mengguncang bahu Jenny sampai Jenny memucat bingung.
"Gue? Gue ngapain?"
"Lo kenapa bisa terjebak di sini?!"
Jenny mengerjap bingung. Kenapa Tomi terlihat aneh. Seperti baru bertemu dengannya.
"Gue harusnya bawa lo pulang, bukan ladenin omong kosong mereka!" kesal Tomi.
Jenny semakin kebingungan. Ada apa dengan Tomi?
"Ini salah! Kita ga terdampar, Jen.." Tomi mengguncang bahu Jenny.
Alis Jenny semakin bertaut. Apa Tomi gila saking kaget melihat wujud orang-orang desa yang berubah?
Apa kutukan itu kembali? Misinya dan Tomi gagal? Padahal hanya menghitung hari mereka bisa meminta bantuan.
"Lo kenapa sih, Tom?!" bentak Jenny frustasi. Sudah tahu keadaan mereka itu menjengkelkan, Tomi malah bertingkah aneh.
"Jen, lo ga seharusnya di sini!" balas Tomi membentak.
"Lo pergi!" kesal Jenny sambil menepis Tomi. "Lo aneh! Mereka semua juga!" Jenny terengah lalu menjerit frustasi.
Dia ingin pulang. Kenapa dia terdampar di tempat aneh ini?!
"Jen! Kita ada di alam bawah sadar, kita ga terdampar, semua itu ilusi,"
Jenny memucat saat melihat banyak darah bagai air mancur keluar dari hidung Tomi.
"Tom! TOMI!" Jenny memeluk Tomi yang ambruk ke tanah dan mulai kejang-kejang.
Jenny melotot saat lehernya di cekik Tomi begitu kuat. Dia tidak bisa bernafas. Apa Tomi kerasukan?
Jenny semakin syok melihat seluruh kayu yang membentuk rumah kumuh sederhana itu berubah seketika menjadi hamparan langit silau.
Jenny samar bisa melihat beberapa orang lusuh nan kurus dari kejauhan, namun mereka terasa dekat.
Semua aneh.
Jenny menggeliat tak kuat lagi, lehernya terus dicekik hingga wajahnya memerah dan kesadarannya hilang.
***
"Tenang saja, dia akan segera sadar."
Samar Jenny mendengar suara kakek tua itu. Tubuhnya kaku dan pegal. Rasanya aneh. Suasana, wangi sekitarnya.
Jenny membuka matanya perlahan. Silau lampu menyapa tak seperti biasanya.
"JENNY!" Julia memekik haru mendekati ranjang rumah sakit anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan Cinta; Making Love (TAMAT)
Romance#dewasa Apa mungkin terdampar di pulau terkutuk yang mengharuskan mereka menikah dan harus melakukan making love selama 30 hari setiap malamnya yang penuh syarat bisa membuat jatuh cinta? Mereka kan tidak pernah akur? Tomi dan Jenny akan menjawabny...