Chap. 3 : The Escape

3K 273 2
                                    

(Freen's POV)

Sinar terik matahari dan kondisi jalan yang macet membuatku merasa mulai pusing saat ini. Aku sedang mengendarai motor usangku menyusuri jalanan kota yang macet mencari- cari kos baru yang tidak memberatkan isi dompetku. Sudah 1 minggu sejak kejadian di café itu dan aku belum juga mendapatkan pekerjaan. Uangku sudah semakin menipis jadi mau tidak mau aku harus mencari kos baru yang lebih murah untuk menekan biaya hidupku. Dengan berbekal beberapa helai pakaian di tas ranselku aku mencari- carinya.

Berjam- jam aku mencari kos hingga akhirnya aku melintasi jalan menuju coffee shop yang kukunjungi minggu lalu. Bayangan waniita blasteran itu muncul dibenakku. 'Hmm kira- kira sekarang bagaimana ya keadaannya?' Pikirku.

"Hei, Kamu! Ya Kamu yang naik motor! Berhenti dulu!" Suara yang berasal dari belakang membuatku menghentikan sepeda motorku. Suaranya tidak asing.

"Cepat jalankan motormu sekarang juga!" Ucapnya lalu sambil tergesa- gesa menaiki jok penumpang motorku.

"Apa- apaan ini. Hei nona seperti-"

"CEPAT JALAN ATAU AKU AKAN MENENDANGMU DAN MENCURI MOTORMU INI!" Bentak wanita itu menyuruhku untuk cepat- cepat pergi dari sini. Wajahnya tidak asing. Tunggu dulu! Dia kan wanita yang di café itu. Siapa namanya? Becky!

"Nona kenapa kamu menyuruhku cepat- cepat ada apa ini? Kita mau kemana?" Ucapku sembari mengendarai motorku tanpa arah.

"Sudah kamu menurut saja denganku dan ikuti arahanku! Yang penting kita harus pergi dari sini!" Ucapnya sembari menoleh ke kanan dan kekiri mencoba mencari jalan.

Belum sempat aku bertanya lagi tiba- tiba ada sebuah mobil sedan hitam yang mengebut mencoba mendekati kami. Apa- apaan ini? Apakah mereka polisi?

"Nona Becca berhenti dan kembalilah atau kami yang akan menghentikanmu!" Ucap seorang pria yang membuka jendela mobilnya. Aku kenal pria itu. Dia si John yang membawa pistol! Sial kenapa aku terjebak disituasi ini. Aku mencoba untuk menghentikan motorku dan mengikuti arahan mereka demi keselamatanku sendiri tapi tampaknya Becky punya rencana lain.

"KALAU KAMU BERHENTI AKU AKAN MENGHAJARMU!" Teriak Becky sambil memukul punggungku membuatku mengendarai motor semakin cepat bak kuda yang dipecut tuannya.

'Nona, Be- Becky ada apa ini sebenarnya tolong jelaskan padaku kenapa mereka mengejarmu." Tanyaku.

"BERHENTI BERTANYA DAN BERKENDARALAH LEBIH CEPAT! LEWAT GANG KECIL ITU! CEPAT!" Becky berteriak memberiku petunjuk jalan dimana mobil tidak bisa melewatinya. Kami terus berbelok- belok melewati lorong- lorong kecil hingga mobil itu sudah kehilangan jejak kami. Akhirnya kami tiba di stasiun kereta kota ini. Becky menggenggam tanganku menuju ke stasiun itu tapi aku melepaskan genggamannya dan berkata,

"Whoa, nona, aku tidak akan ikut denganmu ke sana. Sudah cukup hari ini kamu membuatku repot. Sekarang biarkan aku pulang. Selamat tinggal"

"Jangan buang waktu, Freen! Jika kamu pulang sekarang mereka akan membunuhmu! Ikut aku sekarang!" Ucapnya panik sambil tetap menarik tanganku menuju stasiun. Apa maksudnya membunuhku? Siapa sebenarnya wanita ini.

"Tunggu sini dan jangan kemana- mana!" Katanya sembari mendudukanku disalah satu bangku.

10 menit kemudian Becky datang dan meraih tanganku lagi dengan buru- buru lalu menuntunku memasuki salah satu gerbong kereta.

"Nona tolong jangan begini dan biarkan aku pulang! Aku sedang tidak ingin terlibat masalah nona!" Ucapku memberontak sementara dirinya terus memaksaku naik ke dalam gerbong kereta.

'Cepat naik baru aku jelaskan semuanya!"

Akhirnya aku dan Becky menempati tempat duduk kami dan kereta pun berjalan entah kemana tujuannya. Sepertinya aku sedang diculik oleh Becky.

The Runaway (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang