Chap. 26 : Where Am I?

3.5K 314 9
                                        

(Becky's POV)

Aku berjalan ke arah altar gereja memandangi Freen yang berbalut jas pengantin berdiri di sebelah pendeta.

Di sisiku ada ayah yang menggandeng tanganku. Aku merasa tidak percaya bahwa sebentar lagi aku akan resmi menjadi istri dari Freen.

Tunggu dulu.

Apakah gaunku sudah benar? Apakah gaunku sudah cukup mewah untuk menjadi pusat perhatian di hari pentingku ini?

Aku melihat ke arah gaunku dan menjadi panik. Aku tidak memakai gaun. Aku hanya memakai kemeja bewarna merah dengan celana panjang hitam.

Detik berikutnya ayah menyeretku ke arah bangku gereja. Ada apa dengannya? Kenapa aku disuruh duduk di bangku tamu?

"Daddy lepaskan! Aku harus menikahi Freen!" Ayah semakin erat memegangi lenganku sementara Mark duduk disebelah satunya memegangiku dengan erat.

"Jangan merusak acaranya, Becca. Duduklah dengan tenang." Ucap Mark.

Jangan merusak? Inikan acara pernikahanku. Ada apa ini? Aku berusaha meminta tolong kepada Freen tapi dia tidak melihat kearahku sedikitpun.

Tiba- tiba lagu pernikahan berputar dan semua orang menengok kearah pintu begitu juga aku.

Mataku membelalak.

Dari arah pintu si jalang itu memakai gaun pengantin dan digandeng oleh seorang pria yang sudah beruban. Mereka berjalan dengan pelan diatas karpet merah menuju ke arah Freen.

Tidak! Ini tidak boleh terjadi!

"Lepaskan aku! Freen! Freen! Aku di sini!" Aku meronta dan berteriak tetapi Freen menghiraukan keberadaanku. Dia malah tersenyum ke arah jalang itu.

Aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di dadaku ketika Freen dan jalang itu saling mengucapkan janji suci mereka di depan banyak orang.

"Saya sahkan kalian sebagai sepasang suami istri." Ucap pendeta dan Freen mencium si jalang itu.

"TIIDDDDAAAKKKKKKKK!!!!!!" Aku berteriak begitu kencang dan detik berikutnya aku sudah berada di atas tempat tidur.

Apa itu barusan?!

Sepertinya aku bermimpi buruk. Aku memandang ke arah langit- langit kamar tapi kenapa terlihat berbeda dari semalam. Apakah mereka mengecatnya ulang saat aku sedang tidur?

Tunggu dulu?! Ini bukan kamarku! Ini bukan kamar hotel! Aku dimana?!

Aku baru ingat kalau semalam ada yang memasukkan obat tidur ke dalam minumanku. Aku diculik!

Aku segera turun dari kasur sedikit terhuyung mencoba mengenali tempat ini. Tidak ada satupun benda yang familiar. Semuanya terlihat asing.

Aku melihat ke arah tubuhku dan bersyukur aku tidak telanjang.

Aku berlari ke arah pintu tapi terkunci. Aku berlari ke arah jendela dan pemandangan laut menyapaku.

Aku tidak tahu ini dimana tapi aku tahu persis aku sedang diculik.

Aku membuka jendela dan melihat kebawah mencari jalan keluar. Jarak antara jendela dengan daratan cukup jauh dan berbatu. Apakah aman jika aku melompat? Ah masa bodoh!

1...

2...

Cklek.

Tiba- tiba pintu kamar terbuka.

"Kau sudah bangun, Becky?"

.
.
.
.
.
Early update

Maaf kalo ada typo Author belom tidor :v

The Runaway (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang