Chap. 27 : Well Deserved

2.1K 224 5
                                    

(Freen's POV)

"TIDDDDAAAAKKKKKK"

Suara jeritan terdengar dari kamar Becky. Reflek kakiku berlari ke arah kamar.

Cklek.

"Kau sudah bangun, Becky?" Ucapku mencari- cari Becky. Tapi yang kulihat adalah sosoknya yang sedang memanjat ke arah luar jendela dengan rambut acak- acakannya. Persis maling.

"Kenapa kau disitu? Turunlah." Ucapku mendekat.

"Freen? Itu kau?" Tanyanya masih di posisi yang sama.

"Tentu saja."

Becky berjalan dengan cepat kearahku sementara aku merentangkan tangan bersiap menyambutnya dipelukanku.

Plak.

Badanku terguling ke samping merasakan tamparan keras di pipiku.

"Dasar. Kau. Buaya. Bajingan." Ucapnya dengan terus menamparku di setiap katanya. Cincin di jarinya memperparah rasa sakit yang kudapatkan.

"Beraninya kau menjualku diam-diam brengsek!" Dia memukuli lengan dan dadaku sekuat tenaga.

"Aww! Aww! Ampun! Becky berhenti dulu! Awwww!" Aku meringis berusaha menangkis pukulannya tapi Becky mengamuk seperti orang kesetanan.

"Tidak mau! Untuk apa kau menculikku hah! Mau menjualku lagi ke orang lain?! Tidak sudi!" Pukulannya semakin kencang.

Aku yakin besok pagi tubuhku akan penuh dengan memar. Aku hanya pasrah saja berharap Becky segera kehabisan tenaga dan berhenti memukuliku.

"Kau menjualku dan uangnya untuk menikahi si jalang itu kan! Jawab!" Banyak sekali tenaganya ya ampun.

2 menit kemudian Becky mulai berhenti memukuliku pertanda tenaganya mulai habis. Kini wajah marahnya itu mulai tertutupi oleh air matanya.

"Hiks kau tega Freen. Sungguh tega hiks." Ucapnya tersedu- sedu.

Aku segera memeluknya meskipun dia sempat menolak dan berkata,

"Aku tidak seperti itu, Becky. Aku punya alasan tersendiri."

"Alasan basi! Kau akan menikahi jalang itu kan?!" Kenapa dia berkata begitu?

Aku bisa merasakan tulang rusuk dan punggungnya menonjol. Dia bertambah kurus. Separah itukah sakit hati yang diakibatkan diriku?

"Mandilah dulu, hmm. Aku akan menyiapkan sarapan. Nanti aku akan jelaskan semuanya." Kataku dengan lembut.

Becky hanya mengangguk lalu melepaskan diri dari pelukanku. Aku segera menuntunnya ke kamar mandi dan memberikan sikat gigi beserta pakaian baru untuknya.

~

Kini kami duduk berhadapan diatas kasur Becky. Becky melahap sarapannya sementara aku hanya melihatnya saja. Sebenarnya aku ingin memeluknya tapi setiap kali aku mendekat Becky menatapku dengan tajam dan mengarahkan garpu ke arahku.

Badanku mulai terasa sakit saat digerakan akibat pukulan- pukulan Becky tadi.

Yah aku memang pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dari Becky setelah apa yang kulakukan padanya.

"Jelaskan!" Ucapnya sembari mengunyah.

The Runaway (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang