*12 Jam Kemudian* (Freen's POV)
"Freen, Freen,... ayo bangun kurasa kita sudah sampai." Suara lembut itu membangunkanku dari tidurku. Aku membuka mata melihat Becky menyiapkan barang bawaannya bersiap- siap untuk turun dari kereta.
"Kita sudah sampai?" Ucapku sambil meregangkan badan.
"Ya. Kemasi barang bawaanmu dan bersiaplah untuk turun." Becky terlihat tidak sabar untuk segera turun dari kereta.
Kereta berhenti 5 menit kemudian dan kami bergegas turun dari kereta. Udara segar menerpa wajahku saat aku keluar dari gerbong kereta. Aku memperhatikan sekelilingku hingga akhirnya perhatianku teralihkan ke salah satu papan pemberitahuan di stasiun.
"Welcome to Arbor" tulisan paling besar dengan warna putih di papan itu. Aku membaca papan itu untuk mencari tahu dimana kami ini sebenarnya. Sepertinya kami terdampar cukup jauh dari kota kami melarikan diri dan cukup jauh juga dari kota kelahiranku.
"Apa rencanamu sekarang, nona Becky?" Tanyaku pada orang disebelahku yang sedari tadi hanya berdiri saja menoleh ke kanan dan kekiri seperti mencari sesuatu.
"Hmm... kita akan memanggil taksi lalu mencari penginapan sementara untuk hari ini."
"Penginapan sementara? Jadi kau kabur tanpa rencana yang matang? Kau tidak mencari terlebih dahulu kita akan tinggal dimana?"
"Kalau aku mencarinya terlebih dahulu pasti ayahku akan dengan mudah menemukan kita. Aku juga tidak tahu jika ternyata kita pergi ke kota ini." Ucapnya santai.
"Apa?! Apakah kau gila, nona! Apakah kau tidak ada saudara atau teman yang tinggal disini untuk membantuku kita?"
"Tidak ada. Semua saudara dan temanku cukup dekat dengan ayahku jadi aku tidak bisa mempercayai mereka semua."
"Jadi kamu lebih memilih untuk kabur bersama orang yang tidak kamu kenal sama sekali?"
"Sudahlah, Freen, itu hanya kebetulan aku bertemu denganmu. Lagipula kamu terlihat seperti orang baik." Katanya sembari mencari taksi untuk kami berdua.
"Itu dia tumpangan kita. Ayo masuk!" Ucapnya padaku.
"Mau kemana, Nona?" Tanya supir itu kepada Becky.
"Antarkan kami ke penginapan yang agak jauh pak." Arahan Becky kepada supir taksi.
Sepanjang perjalanan aku memperhatikan kota asing ini. Sekali lagi aku harus bertahan hidup di kota asing tanpa rencana yang matang. Kuperhatikan kota ini tidak terlalu besar dibandingkan kota yang kutempati sebelumnya. Tidak ada mall, tidak ada gedung pencakar langit, dan penuh bangunan- bangunan kuno dengan cat nya yang mulai luntur. Cocok bagi orang- orang yang ingin bersembunyi dari peradaban seperti kami.
~
Kami sampai di sebuah hotel bintang 3 lalu Becky segera berjalan menuju resepsionis untuk memesan kamar.
"Pesan Suite Room dan kirim champagne ke kamar nanti malam." Ucap Becky ke resepsionis.
'Whoa, whoa. Permisi sebentar nona aku harus berbicara dengan temanku." Ucapku kepada si resepsionis lalu menarik lengan Becky menjauh dari meja resepsionis.
"Kenapa kau memesan kamar Suite, nona Becky. Itu sangatlah mahal. Bukankah kita disini untuk bersembunyi. Ini baru hari pertama. Bagaimana kalau uangmu habis?!" Bisikku padanya.
"Tapi aku lelah, Freen jadi aku butuh untuk memanjakan diriku dengan layanan hotel yang bagus."
"Ck.. terserah lah tapi aku minta pisah kamar. Aku baik- baik saja dengan kamar yang paling murah."
"Kenapa tidak jadi satu kamar saja? Kita kan sama- sama perempuan? Suite room kan besar?" Tanyanya polos.
'Hmm... aku.... hmm... kita ini masih asing, nona, sapa tau kau ternyata pembunuh keji yang akan membunuhku. Aku tidak ingin mati hari ini." Alasanku.
"Huft, oke- oke aku akan memesankan kamar untukmu. Aku juga tidak ingin dibunuh olehmu di hari pertamaku bebas." Ucapnya berjalan menuju resepsionis memesankan kamar untuk kami.
Dia tidak boleh tau keadaanku yang sebenarnya. Jangan sampai.
~
Kami sudah berada di kamar masing- masing malam itu. Aku berusaha untuk tidur tapi tidak bisa karena memikirkan nasibku kedepannya. Apakah aku akan menjadi buronan selamanya? Kapankah ini semua akan berakhir?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Runaway (FreenBecky)
FanfictionBercerita tentang seorang gadis kaya yang melarikan diri dari perjodohan yang direncanakan ayahnya. Mature content. Freen futa/ G!P/ intersex Read at your own risk.