Chap. 7 : Change of Plan

2.7K 297 2
                                    

(Becky's POV)

"FREEN CEPAT KEMASI BARANG- BARANGMU! KITA PERGI 5 MENIT LAGI!" Aku berlari memasuki rumah menuju kamarku mengambil ransel dan mulai mengemasi barang- barang.

"Ada apa, Becky kenapa kau berteriak." Ucap Freen menemuiku. Badannya berbau minyak penggorengan menandakan dia sedang memasak.

"Cepat kemasi barang- barangmu dan bersiaplah untuk pergi! aku akan panggil taksi! Bodyguards ayah ada disini!"

"Apa bagaimana bisa? Katamu kita tidak akan ketahuan!" Ucapnya sembari berlari kekamarnya mengemasi barang- barang miliknya.

"Aku juga tidak tahu. Semakin kita cepat pergi semakin baik!"

~

20 menit kemudian kami sudah berada di gerbong kereta lagi menuju ke kota terpencil lainnya yang jauh dari manapun.

"Bersediakah menceritakan apa yang terjadi, Becky?" Ucap Freen yang duduk di hadapanku.

"Aku melihat bodyguards ayahku sedang berada di minimarket yang sama denganku. Sepertinya mereka mendapat info kalau kita disini. Mereka sempat melihatku untung saja aku berhasil kabur dari mereka."

"Apa rencanamu sekarang, Becky?" Ucap Freen memandangiku.

"Seperti yang kita lakukan sebelumnya tentu saja. Mencari rumah baru dan bertahan hidup disana selama mungkin."

"Dengan gaya hidupmu itu? Kau yakin masih memiliki cukup uang untuk itu semua?" Freen memandangi ranselku yang sekarang tinggal berisi setengah.

"Te- tenang saja, Freen. A-aku tahu apa yang kulakukan?" Jawabku mulai cemas.

"Kau yakin?" Pertanyaannya mampu menggoyahkanku.

"Oke! Oke! aku tidak yakin! Ini pertama kalinya aku kabur selama ini dan rencanaku tidak berjalan dengan semestinya! Aku sudah menghabiskan 50% uangku dan sekarang aku tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk 10 bulan selanjutnya! Kau puas dengan jawabanku, Freen?" Ucapku menahan air mata.

"Hei, Becky, tenanglah, kita akan melalui ini Bersama- sama, hmm?" Ucap Freen sambil mengusap bahuku berusaha menenangkanku.

"Bagaimana caranya? Uangku tinggal sedikit, Freen."

"Well, kita harus berhemat Becky. Maukah kau menunjukan sisa uangmu padaku? Siapa tahu aku bisa mengira- ngira berapa lama kita akan bertahan dengan sisa uangmu."

Aku mengambil ranselku dan menunjukan sisa uang dan perhiasanku. Matanya membelalak dan dirinya terdiam sebentar lalu berkata,

"Kau ini bagaimana, Becky? Dengan uang segitu kita masih bisa bertahan lama tanpa bekerja kau tahu." dia mendengus kesal.

"Itu tidak mungkin, Freen! Kau lihat sendiri baru 2 bulan dan uangku sudah habis separuh. Mana mungkin kita bisa bertahan lebih dari itu setelah ini." Ucapku kebingungan

"Ya itu karena kau hidup terlalu hedon, Becky. Kalau saja kau tidak menghamburkan uangmu itu sekarang mungkin akan masih sisa lebih dari separuh. Huft."

"Tapi aku tidak terbiasa berhemat, Freen." Pembelaanku.

"Maka mulailah berhemat dari sekarang." Ucap Freen agak keras seperti membentak.

"Hiks hiks. A- aku tidak tahu caranya. Hiks." Ucapku mulai menangis. aku tidak pernah dibentak seperti itu.

"Hei, hei, kenapa menangis? Sudah ya jangan menangis aku akan membantumu belajar berhemat hmm. Kita akan lalui ini bersama- sama." Ucap Freen mengusap pipiku yang dibasahi air mata berusaha menenangkanku.

"Kau berjanji?"

"Hmm?" Tanya Freen bingung dengan maksudku.

"Kau berjanji akan selalu bersamaku dan membantuku?"

"Ten- tentu saja Becky aku berjanji. Sudah sekarang tidurlah karena perjalanan kita masih panjang." Ucapan Freen sedikit menenangkanku. Akhirnya kami berdua tertidur dengan posisi kepalaku menyandar di bahu Freen. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya tapi aku bersyukur ada Freen yang menjadi teman kaburku selama ini.

The Runaway (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang