Chap. 25 : What's Going On?

2.1K 236 2
                                    

(Becky's POV)

Sudah lebih dari 1 minggu aku mengurung diri di kamar. Menolak untuk bertemu siapapun dan menolak makanan maupun barang- barang yang diberikan ayahku.

Ayah menambah 4 bodyguard khusus untukku. 2 di luar jendela dan 2 di depan pintu kamar. Tapi itu semua percuma saja karena aku tidak akan kabur lagi. Hatiku sudah hancur dan harapanku sudah hilang.

Cklek.

Pintu kamarku terbuka lalu muncul sosok ayahku.

"Yaampun, Becca berhentilah menyiksa dirimu dan lupakan dia!" Ayahku berkata begitu setelah melihat penampilanku.

Kumal dan berantakan. Mataku membengkak dan berkantung akibat terlalu sering menangis.

"Apa pedulimu!" Aku berteriak melempar bantal kearahnya.

"Mandilah dan bersikap normal. Ayah akan menyuruh maid untuk mengemasi pakaianmu. Kita berangkat nanti sore." Ucapnya lalu pergi meninggalkanku.

Malam ini aku harus menginap di hotel pilihan ayah karena besok adalah hari pernikahanku. Pernikahan akan diadakan di ballroom hotel tersebut jadi akan lebih mudah jika aku bermalam di hotel sekalian.

~

Kini aku sudah berada di hotel bintang 5 dengan kamar yang mewah dan sangat nyaman.

Tapi kenyamanan kamar mahal ini tidak dapat menandingi kenyamanan yang kurasakan saat hidup dengan Freen.

Aku sungguh merindukan nya.

Kenapa dia tidak mengirimiku pesan? Apakah dia sudah melupakanku? Apakah dia sedang menghamburkan uang pemberian ayah bersama dengan jalang itu?

Brengsek.

Tak terasa air mataku mulai mengalir lagi.

Tok Tok Tok

Siapa yang mengetuk pintuku malam- malam begini?

"Permisi, room service!" Ucap suara samar- samar dari balik pintu.

Cklek.

Aku melihat seorang pelayan wanita membawa kereta dorong dengan sebotol anggur di atasnya. Bodyguard ayah yang berjaga di depan pintu hanya mengawasinya saja.

"Selamat malam, nona. Saya mengantarkan anggur ini untuk nona." Ucap pelayan itu kurang jelas karena wajahnya tertutup masker.

"Tapi aku tidak memesannya." Ucapku hendak menutup pintu.

"Ini kiriman spesial untuk nona." Ucapnya membuat langkahku terhenti. Aku melihat kembali kearah botol anggur itu dan melihat ada kartu dengan tulisan kecil.

Aku mundur sedikit untuk membiarkan dia masuk. Aku butuh alkohol saat ini.

Begitu pelayan pergi aku segera meraih botol itu dan membaca tulisan yang ada di kartu.

From : Carter

Aku membolak- balik kartu itu tapi tidak menemukan tulisan lain.

Dari Carter? Ayah atau anaknya? Kurasa mereka tahu aku terpaksa menikah jadi mereka memberiku sebotol anggur sebagai ucapan terima kasihnya.

Aku langsung membuka botol itu dan menuang nya ke dalam gelas. Sedikit demi sedikit aku meminum anggur itu untuk melupakan kesedihanku tapi baru seperempat botol kuminum aku mulai merasa pusing.

Aneh sekali.

Biasanya aku harus menghabiskan setengah botol baru mulai mabuk. Aku berusaha membaca label di botol anggur itu  tapi mataku terasa berat dan tulisan di label mulai kabur.

Aku sangat mengantuk. Detak jantungku terasa sangat berat. Kurasa aku akan pingsan.

Aku meletakkan botol dan gelasku perlahan- lahan ke lantai. Aku tahu seseorang sudah memasukan obat tidur ke dalam anggur itu.

"John... tolongg..." Bisikku. Aku ingin berteriak meminta tolong tapi sudah tidak sanggup. Tubuhku terlalu berat untuk digerakkan. Mataku terasa sangat berat untuk dibuka.

Tepat sebelum aku pingsan aku bisa mendengar pintu kamarku terbuka. Aku melihat sesosok pelayan wanita lainnya masuk dengan trolly pakaian bekas menuju kearahku.

Aku sepertinya mengenali wajah itu. Tapi siapa?

Detik berikutnya semua menjadi gelap.

Apa yang terjadi sebenarnya?

The Runaway (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang