"Dia datang hanya sebagai ujian, seharusnya kamu melawan, bukan malah terbawa perasaan"
-Habib zaidan bin yahya-
🥥🥥🥥🥥
Happy Reading
Pukul delapan malam dea pulang ke apartemen. Melly yang mengantar gadis itu pulang, saat pulang sekolah dea tak pulang ke rumah gadis itu pulang bersama melly ke rumah gadis itu hingga malam tiba
Setelah sholat isya dea baru pulang ke rumah di antar melly. "De, kita udah sampai " ujar melly
Dea tersadar kala mendengar ucapan melly, ia melihat ke sekeliling dan benar mereka sudah sampai di depan apartemen. Dea turun dari motor lalu melepaskan helm dan memberikan nya pada melly
"Lo udah baikan sekarang? " tanya melly, gadis itu masih khawatir pada temannya ini pasalnya tadi di rumah dea tiba-tina muntah, asam lambung nya naik
"Alhamdulillah" jawab dea dengan suara lemah
"Nggak baik-baik gini lo bilang alhamdulillah lihat wajah lo pucat banget de" ujar melly sembari memerhatikan dea
Dea senyum sekilas mendengar ucapan melly "aku baik-baik aja mel" ujar dea
Melly menghembus nafasnya kasar"kita ke rumah sakit aja"ucapan melly
"Nggak usah mel,minum obat pasti bakal sembuh kok" ujar dea, Lagi-lagi dea menolak ucapan melly yang ingin dea ke rumah sakit.
Sejak di rumah melly sudah ingin membawa dea ke rumah sakit tapi gadis itu menolak dan mengatakan kalo dia baik-baik saja. Di panggilkan dokter juga dea menolak hingga membuat melly mengikuti apa yang dea mau
Tapi semakin di lihat dea tak baik-baik saja namun apa yang melly inginkan selalu di tolak dea semoga saja yang melly khawatir kan tidak akan terjadi pada dea
"Kalo udah di dalam langsung minum obat dan istirahat besok lo nggak usah sekolah lo istirahat aja" ujar melly dengan raut penuh khawatir pada keadaan dea
KAMU SEDANG MEMBACA
Risky &dea
RomanceMuhammad Risky Mahendra "Menikah dengannya tidak mungkin!" Dea Putri Candrawati "Kami tidak mungkin menikah"