"Jangan pernah menyentuhnya seujung kuku pun, jika kalian tidak ingin terbaring di rumah sakit"
-muhammad risky mahendra-
🌰🌰🌰🌰
Bissmillah
Risky pulang dari masjid sekitar pukul enam pagi. Dirinya masuk kedalam apartemen
"Assalamu'alaikum" salamnya
Hening, tidak ada yang menjawab nya . Risky berjalan lebih masuk kedalam
"Assalamu'alaikum! " ujar Risky kembali bersalam tapi kali ini lebih keras
"Waalaikumsalam! " jawab dea di dapur
Risky berjalan menuju dapur dan melihat istri nya yang menata sarapan di atas meja makan.
"Perut mu masih sakit? " pertanyaan yang Risky lontarkan membuat senyum dea tercetak jelas di bibirnya
"Sedikit, salim dulu" jawab dea lalu mengambil tangan kanan Risky dan mencium punggung tangan cowok itu dengan takzim
"Nggak usah masak kalo perut kamu masih sakit" ujar Risky perhatian yang kini duduk di kursi. Begitupun dengan dea
"Aku minta maaf" kata dea
"Untuk? "
"Gara-gara aku abang begadang semalam" jawab dea sedih
"Nggak papa" ujar Risky sembari mengelus pelan pipi istri nya
"Kamu masak apa? " tanya Risky mengalihkan pembicaraan
"Lihatlah"ujar dea kepada suaminya
Risky melihat banyak makanan yang di masak oleh sang istri tapi dahinya berkerut setelah melihat nya
" banyak sekali"ujar Risky
"Mm"
Risky meringis melihat makanan yang pedas di atas meja itu. Bagaimana tidak dea memasak makanan serba pedas pagi ini untuk sarapan mereka. Risky tidak tau kenapa istri nya memasak makanan pedas apakah mungkin karena pms? Itulah yang menjadi pertanyaan nya
"Silahkan abang" ujar dea membuyarkan lamunan suaminya
Risky mengambil piring dan Menyendok nasi goreng di piringnya beserta lauk pauk yang juga pedas. Dea tak mengatakan kalo dirinya masak makanan pedas tapi risky menebaknya dari bentuk masakan itu walaupun tak merasakan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Risky &dea
RomanceMuhammad Risky Mahendra "Menikah dengannya tidak mungkin!" Dea Putri Candrawati "Kami tidak mungkin menikah"