31

1K 77 10
                                    

Sinar matahari sudah tersebar di seluruh penjuru Nusantara, awan putih dan langit biru pun sudah menjadi pemandangan apik di atas sana.

Seorang remaja laki-laki kini telah siap dengan setelan kaos putih polos dan celana jeans panjangnya. Tak lupa sebuah Hoodie  bewarna hitam juga sudah melekat pas di tubuh kurusnya.

Hari ini adalah hari minggu, keluarga bahagia itu sudah memiliki rencana untuk menghabiskan akhir pekan mereka ke salah satu pusat perbelanjaan terbesar yang ada disana.

"Udah siap semua belum?" Tanya Ayah yang tengah duduk di sofa ruang keluarga sembari menunggu yang lain tengah bersiap-siap.

"Udah Yah, ayok langsung berangkat aja!" Balas Rahsya dengan penuh semangat. Anak itu memang terlihat lebih sehat dari kemarin-kemarin. Meskipun rona pucat itu masih menghiasi parasnya.

Kali ini Ayah memilih untuk mengemudi mobil sendiri dan tidak menggunakan jasa sopir mereka. Alasannya supaya mereka lebih bebas dan tidak merepotkan orang lain.

"Bunda, nanti di sana makan lobster pedas ya. Kemarin Rahsya lihat di tiktok kayaknya enak banget" ujar Rahsya ketika mereka masih berada di dalam mobil.

Bunda lalu menengok ke belakang agar dapat melihat kedua putranya. "Adek gak boleh makan pedes. Iya nanti kita makan lobster, tapi punya adek jangan pedes ya" nasehat Bunda yang hanya dibalas anggukan semangat dari Rahsya.

Sebenarnya Bunda merasa heran dengan putra bungsunya. Rahsya jarang sekali memiliki keinginan untuk memakan makanan laut itu, tapi sekarang anak itu sangat menginginkannya.

o0o

Hampir seluruh penjuru mall besar itu telah dikelilingi oleh keluarga Karunasankara. Dan sekarang keempat orang beda usia itu tengah duduk menanti pesanan mereka dalam sebuah restoran yang berada di tengah-tengah mall.

"Lama banget si datangnya." Ujar Rahsya seraya melepas Hoodienya.

"Sabar dek, kan harus dimasak dulu" ujar Bunda lalu menggenggam tangan Rahsya yang duduk berhadapan dengannya.

"iya iya".

"Nanti adek makannya yang banyak ya. Pokoknya harus dihabisin semua" ucap Bunda lalu menyentuh ujung hidung Rahsya dengan gemas.

Rahsya hanya mengangguk lucu. Ketika orang yang lebih tua dari anak itu hanya tersenyum melihat Rahsya. Lalu tangan Al terangkat untuk mengusap kepala botak Rahsya yang sudah tidak tertutupi Hoodie.

Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang. Rahsya yang terlalu bersemangat langsung membantu para pelayan restoran itu untuk menata makanan di atas meja.

"Tidak usah mas, ini sudah tugas saya." Ujar pelayan wanita itu karena merasa tidak enak.

"Gak papa mba cantik. Rahsya ikhlas kok bantuinnya" balas anak itu yang membuat kedua pipi wanita itu memerah.

Setelah semuanya sudah ditata di atas meja, pelayan wanita itu undur diri namun sebelumnya ia sempat mengucap terima kasih kepada Rahsya dan mempersilahkan mereka untuk menyantap hidangan yang sudah tersaji.

Keluarga itu hampir menghabiskan waktu selama 6 jam di pusat perbelanjaan itu. Dan sekarang mereka sudah di mobil dan bersiap untuk pulang ke rumah.

"capek ya dek?" Tanya Al ketika melihat raut pucat Rahsya.

Rahsya menguap sebentar lalu menggeleng pelan. "Ngantuk kak".

"Ya udah tidur aja sini, nanti kalo udah sampe kakak bangunin." Balas Al lalu membantu membaringkan tubuh Rahsya dengan kepala anak itu berada di pangkuannya.

"Tidur beneran kak?" Tanya Bunda dengan menengok ke belakang untuk melihat wajah putra bungsunya.

"Iya Bun, kayaknya adek kecapean." Jawab Al dengan tangan yang masih setia mengelus kepala Rahsya.

Karunasankara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang