Pagi harinya, Gael yang pertama kali terbangun. Pria manis itu melirik jam dan seketika matanya membulat melihat jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi.
Gael menoleh menatap Mack yang masih terlelap. Kejadian semalam berputar di dalam otaknya membuat matanya berkaca-kaca.
"Hiksss! Huaaa! Mas suami jahat hiks! Mau cerai pokoknya hiks!" Seru Gael yang tiba-tiba menangis sambil memukul Mack yang masih tertidur.
Mack terkejut, dia membuka matanya dengan tangan yang berusaha menahan tangan Gael. Nyawanya belum terkumpul semua untuk mencerna apa yang sedang terjadi.
"Hiks! Jahat hiks!" Mack semakin bingung, apa tidur juga menjadi kejahatan bagi Gael?. Pasalnya dia hanya tidur dan Gael terus mengatainya.
Mack menahan tangan Gael, di usapnya lembut dengan ibu jari, agar istrinya itu tenang. "Kenapa hm? Masih pagi udah nangis-nangis," tanya Mack dengan suara seraknya.
Gael menatap Mack kesal, air matanya terus mengalir di pipi chubbynya. "Mau cerai hiks! Nanti bilang hiks ke papah sama Daddy hiks."
"Iya kenapa sayang? Jelasin ke mas dulu." Gael menggelengkan kepalanya cepat, dia malah membalikkan tubuhnya memunggungi Mack.
"Hiks." Isakan masih keluar dari bibir Gael. Mack kemudian mendekati Gael dan memeluknya dari belakang. "Mas ngga tau kamu kenapa. Ayo bilang sama mas. Mas ada buat salah?"
"Hiks pikir aja hiks sendiri," balas Gael membuat Mack semakin tak paham. Dia berpikir apa yang telah dia lakukan, tetapi seingat dia, dia tidak melakukan apa-apa.
"Mas suami hiks, semalem itu terlalu hiks."
"Apa sayang? coba jelasin pelan-pelan, mas ngga paham." Mack perlahan membalikkan badan Gael agar menghadapnya.
Mack menggigit bibir bawahnya melihat wajah Gael yang penuh dengan jejak air mata. Dengan lembut dia menghapus jejak tersebut.
"Ayo jelasin. Mas ngga tau sayang."
"Mas suami hiks, semalem itu hiks terlalu di eung! Gitu. Hiks, jadi sakit hiks." Mack berusaha mencerna penjelasan dari Gael. Meskipun selalu gagal karena ekspresi lucu istrinya.
"A-ah iya iya, maaf ya. Maafin mas udah bikin kamu sakit." Mack memeluk Gael, menenangkan istrinya itu.
"Iyain aja dulu," Batin Mack
"Cup, cup, cup jangan nangis lagi dong. Kan kamu yang minta semalem, mas cuma---"
"HUAAAAAAA hiks tidak mau temenan sama kit lagi hiks!" Belum selesai Mack berbicara, Gael kembali memekik lagi.
"Kenapa lagi sayang?" Mack terkekeh pelan, dia merasa gemas pada Gael yang terus menangis.
"Hiks."
"Udah, udah, jangan nangis terus." Mack menepuk pelan dada Gael agar pria manis itu berhenti menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Bond
FanfictionTentang dua orang yang dijodohkan oleh keluarga mereka, meskipun mereka belum merasakan cinta satu sama lain. Namun, segalanya berubah ketika mereka menemukan seorang bayi yang tak terduga. Bayi tersebut menjadi penghubung antara mereka berdua dan s...