Tok tok tok."SEBENTAR!!" Seru Gael sambil berlari-lari kecil menuju pintu setelah mendengar suara ketukan. Tanpa menunggu lama, dia segera membuka pintu tersebut.
Ceklek.
"Eh? Kamu siapa? Aku tidak punya temen yang wajahnya kayak kamu," seru Gael sambil mengamati wanita yang berdiri di depannya.
"Saya ke sini mau cari Mack. Macknya ada?" Tanya wanita tersebut yang di angguki oleh Gael.
"Ada, kamu masuk dulu, biar aku panggilin." Wanita itu tersenyum dan masuk ke dalam rumah. Dia duduk santai di sofa ruang tamu sambil menunggu Gael memanggil Mack.
"Sebentar ya baby Zoe, bubu panggil Daddy dulu," seru Gael saat melihat baby Zoe yang sedang asyik menonton.
Gael menaiki tangga dengan langkah cepat, sesekali menggerutu kesal karena jumlah anak tangga yang terlalu banyak membuatnya lelah.
"Huftt.. besok mau minta bikinin lift biar tidak capek," gumam Gael setelah sudah sampai di lantai kedua.
Tok tok tok.
Ceklek.
"Mas suami, di cariin cewek tuh," seru Gael membuat Mack terkejut. Dengan cepat dia menghampiri Gael yang masih berdiri di depan pintu.
"Cewek?"
"Iya, minta pertanggung jawaban katanya."
"Ngaco kamu," balas Mack sambil menyentil kening Gael membuat Gael tertawa kecil. "Udah ayo buruan ke bawah." Gael mendorong punggung Mack untuk turun ke bawah.
"Eh?" Seru Mack yang terkejut melihat perempuan tersebut. "Emm.. Vanya kan?" Tanya Mack yang di angguki antusias oleh perempuan tersebut.
"Udah lupa aja Lo sama gue," serunya dengan kekehan kecil yang keluar dari bibirnya. Dirinya beranjak, lalu tanpa aba-aba memeluk Mack hingga Gael sedikit memundurkan tubuhnya dan pergi dari sana.
"Gue perwakilan dari HS group buat bahas proyek kerja sama kita sekalian temu kangen sama sahabat kecil gue," ujarnya setelah melepas pelukannya.
Mack tersenyum kikuk, lalu mengajak Vanya untuk duduk kembali. Sementara itu, di balik tembok, ada dua kepala yang berbeda ukuran yang sedang mengintip.
Yang lebih kecil hanya menatap dengan polos, sementara yang lebih besar menatap dengan kesal melihat interaksi mereka berdua.
"Cih, sok akrab banget," gumam Gael dengan mata yang memicing menatap suami dan sahabatnya itu.
"Lo makin ganteng aja Mack, pasti banyak yang ngincer nih," goda Vanya dengan nada centil, membuat Mack tertawa pelan.
"Enggak juga sih..," balas Mack dengan nada ringan.
"Oh iya, kapan kita mau bahas proyek ini?" tanya Vanya sambil membuka map berisi detail proyek kerja sama mereka.
"Sekarang juga boleh, gue lagi nggak ada kerjaan kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Bond
FanfictionTentang dua orang yang dijodohkan oleh keluarga mereka, meskipun mereka belum merasakan cinta satu sama lain. Namun, segalanya berubah ketika mereka menemukan seorang bayi yang tak terduga. Bayi tersebut menjadi penghubung antara mereka berdua dan s...