Tentang dua orang yang dijodohkan oleh keluarga mereka, meskipun mereka belum merasakan cinta satu sama lain. Namun, segalanya berubah ketika mereka menemukan seorang bayi yang tak terduga. Bayi tersebut menjadi penghubung antara mereka berdua dan s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mack menatap bingung punggung Gael yang sedang bermain dengan baby Zoe. Namun sepertinya ada kejanggalan di sana.
"Hihihi enak kan?" Tanya Gael sambil terkikik pelan. Tangannya mengusap air liur baby Zoe yang menetes.
"Kalian lagi ngapain?" Tanya Mack sambil bersedekap dada. Menatap keduanya dengan memicingkan matanya.
Tubuh Gael mematung mendengar suara Mack. Dengan pelan dia membalikkan badannya menghadap Mack dan tersenyum kecil.
"Kamu makan apa?" Tanya Mack pada Gael saat melihat pipi pria manis itu mengembung seperti menyembunyikan sesuatu di mulutnya.
Gael menutup bibirnya rapat, tidak mau Mack tahu apa yang sedang ia makan. "Eungg..." Balasnya sambil menggelengkan kepalanya cepat.
Mack beralih ke baby Zoe, bayi itu juga seperti sedang memakan sesuatu. "Baby Zoe, kamu di kasih apa sama bubu?" Tanya Mack pada anaknya.
Baby Zoe menatap Gael yang masih menutup mulutnya rapat. Dia lalu mengikuti Gael dan menggelengkan kepalanya cepat. "Eungg.."
"Ayo tunjukin ke Daddy kamu makan apa," perintah Mack namun baby Zoe tetep menutup mulutnya rapat, begitupun dengan Gael.
"Gael..."
"Nwoo!" Balasnya tak jelas. Mata bulatnya bergerak ke sana kemari agar tak bertabrakan dengan pandangan Mack.
"Kalian ngga mau buka mulutnya?" Seru Mack yang malah di angguki oleh keduanya.
Mack menggeram rendah, bagaimana dia bisa marah pada keduanya, kalau keduanya terlihat sangat menggemaskan sekarang.
"Ayo jangan buat Daddy marah, buka mulut kalian. Daddy pengen tau kalian makan apa." Gael dan baby Zoe saling lirik. Detik kemudian dengan kompak menggelengkan kepalanya.
Tatapan Mack menjadi tajam, meskipun dia ingin sekali tertawa melihat anak dan istrinya. Tetapi dia harus tegas terhadap keduanya.
Gael yang melibat itupun meneguk ludahnya kasar. Dia mengira Mack benar-benar marah padanya.
"M-mas swami mwarah?" Tanya Gael tetapi Mack hanya terdiam, tak menanggapi ucapan Gael.
"Baby Zoe, kamu dulu buka mulutnya, nanti bubu ikutan okey?" Usul Gael sambil mencolek lengan baby Zoe. Tetapi baby Zoe malah menggelengkan kepalanya.
"Eungg.. nwoo!"
"Daddy hitung sampai 3, kalo kalian ngga buka mulut, Daddy ngga bakal kasih uang jajan lagi," ucap Mack membuat Gael panik.
"Satu...."
"Dua..."
"Ti..."
"Aaa/aaa." Keduanya membuka mulutnya dan terlihat satu cimol di mulut Gael dan baby Zoe.
Mack menepuk jidatnya, dia memangku baby Zoe Dan berusaha mengeluarkan cimol yang ada di mulut bayi itu.
"Nwoo! Dwaddy," seru baby Zoe sambil menggigit jari Mack. Dia tidak ingin Mack mengambil cimolnya.
