Mack menggelengkan kepala kecil melihat anaknya yang sangat antusias. Biasanya anak lain ketika pertama masuk ke sekolah akan merasa malu, tetapi Zoe malah sebaliknya.
Zoe berlari masuk, dan dengan beraninya mendekati siswa lain untuk diajak kenalan. "Astaga, itu bukan anakku, itu anak mas suami," gumam Gael sambil menatap anaknya.
Mereka berdua masih berada disekolah Zoe. Awalnya memang untuk menemani anaknya itu, tapi sepertinya Zoe tidak membutuhkan mereka lagi.
"Namanya ciapa cantik?" Seru Zoe menghampiri seorang anak perempuan dengan rambut yang di kepang sehingga membuatnya terlihat manis.
"Huh?" Anak perempuan itu memiringkan kepalanya saat Zoe mengajaknya berkenalan. Matanya mengerjap pelan dengan memandang Zoe.
"Kamu janan gemes-gemes, jantungku jadi jedag jedug," ungkap Zoe sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.
"Astaga!" Gael menutup wajahnya yang memerah karena merasa malu melihat anaknya yang begitu centil. Mata anaknya memang selalu tajam ketika melihat cewek cantik.
Mack mengelus pundak Gael. Dirinya pun bingung dari mana sifat centil anaknya itu berasal.
"Abang," panggil Mack membuat Zoe mendekati kedua orang tuanya setelah memberikan kedipan maut pada perempuan yang digodanya.
"Di ajarin siapa kamu kayak gitu hm? Ngga boleh sayang," ujar Mack ketika Zoe sudah berada di depannya.
"Kenapa Daddy?"
"Abang ngga boleh godain anak orang karena Abang masih kecil. Abang harus fokus belajar dulu," jelas Mack memberi pengertian.
"Tapi dia cantik Daddy, tidak boyeh di cia-cia in." Mack tersenyum kecil, dia lalu mensejajarkan tingginya dengan Zoe.
"Kamu masih terlalu kecil, sekolah dulu yang bener. Nanti kalo kamu udah gede, banyak yang lebih cantik dari dia."
"Celius Daddy?" Mack mengangguk, dia mengusap kepala Zoe sayang. "Daddy sama bubu mau pulang, kamu jangan nakal ya? Jangan godain cewek lagi, belajar yang bener." Zoe mengangguk, anak itu menarik leher Mack untuk mengecup pipi daddynya.
"Bubu?" Celetuk Gael sambil menunjuk dirinya sendiri. Dia merasa iri karena hanya Mack yang dapat ciuman dari Zoe.
"Cini," Gael mendekatkan wajahnya, bibirnya tersenyum tipis saat Zoe juga mengecup pipinya.
"Belajar yang pinter. Nanti bubu kasih cimol ok?" Zoe mengangguk, dia melambaikan tangannya pada Mack dan Gael sebelum kembali masuk ke dalam kelas.
Mack menghela nafasnya melihat anaknya yang cepat sekali tumbuh. Perasaan baru kemarin dia bertemu dengan Zoe, tetapi sekarang dia sudah mengantar anaknya itu ke sekolah.
"Ayo mas suami, kita pulang," ajak Gael yang di angguki oleh Mack. Pria itu merengkuh pinggang Gael dan berjalan menuju parkiran.
"Abang Zoe udah makin gede, kayaknya kita butuh yang lebih kecil lagi deh sayang," seru Mack membuat Gael menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Bond
FanfictionTentang dua orang yang dijodohkan oleh keluarga mereka, meskipun mereka belum merasakan cinta satu sama lain. Namun, segalanya berubah ketika mereka menemukan seorang bayi yang tak terduga. Bayi tersebut menjadi penghubung antara mereka berdua dan s...