part 36

1.7K 230 26
                                    

Pagi harinya, semua orang berkumpul di ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya, semua orang berkumpul di ruang tengah. Suasana hangat membuat Mack tersenyum tipis saat melihatnya.

"Makasih ya, Dad, Mom, Pah, Mah. Udah jagain Gael sama Abang Zoe waktu Mack pergi," ucap Mack kepada orang tuanya.

"Ngga papa, Mack. Siapa lagi kalo bukan kita yang jagain bayi besar kamu?" seru Jihan, membuat Mack tertawa kecil.

"Waktu itu istri kamu minta elus harimau, Mack. Tapi Daddy yang dimarahin sama Mommy karena ngga nurutin si Gael," ucap Carl pada Mack.

"Nanti biar Mack aja yang nurutin, Dad. Daddy kan udah dibuat encok sama Abang, kasian kalo di 'ngap' juga sama harimau," ledek Mack, yang mengundang gelak tawa semua orang.

"Dad, tolong bukain." Zoe memberikan sebungkus Snack pada Mack yang langsung dibuka oleh pria itu.

"Perusahaan kamu yang di Jepang gimana, Mack?" tanya Sean penasaran. Pasalnya, mereka tidak tahu kalau Mack akan pulang dalam waktu singkat.

"Udah baik-baik aja, Pah. Memang kemarin sempat collapse, makanya aku harus kerja keras buat bangkit lagi."

"Papah kira kamu bakal lama di Jepang. Papah udah minta dibeliin minyak urut sama bodyguard, takut-takut Zoe bikin encok lagi." Mack terkekeh pelan, dia mengelus kepala Zoe yang duduk di sampingnya.

"Glandpa cama kakek lemah tau dad. Balu di ajak kuda-kudaan catu jam tapi udah minta udahan. Di ajak lomba lali (lari) juga cebental doang," adu Zoe membuat Sean dan Carl membelalakan matanya.

"Mereka kan orang tua sayang. Jadi tenaga mereka udah ngga sekuat waktu muda. Jadi Abang yang harus ngertiin mereka," jelas Mack memberi pengertian.

"Meleka malah ngajak main catul dad. Aku kan tidak tau." Mack terkekeh, begitupun dengan Jihan dan Clara.

"Mas Suami!" pekik Gael yang baru selesai mandi. Dia menuruni tangga sambil meloncat kecil.

"Hati-hati, sayang. Nanti jatuh," seru Clara yang khawatir melihat menantunya yang terlalu aktif.

"Hehehe, tidak, Mommy," balas Gael sambil berjalan menghampiri Mack dan duduk di antara kaki suaminya.

"Mas Suami, ayo ambil mainan!" ajaknya dengan antusias. Zoe yang mendengar itu pun sontak menoleh ke arah Mack.

"Oh iya, mana mainannya, Daddy?" serunya seperti menagih hutang.

"Ada di mobil, ayo ambil." Keduanya mengangguk. Mereka berdua berjalan terlebih dahulu meninggalkan Mack yang tertinggal di belakang.

"Ayo, buluan buka, Daddy!" pekik Zoe yang sudah tak sabar ingin melihat mainan yang dibelikan oleh Mack.

Mack terkekeh pelan, dia segera membuka pintu bagasi mobil di mana dia menyimpan semua mainan yang dibelinya.

Mata Gael dan Zoe berbinar saat melihat begitu banyak mainan yang Mack beli. Mulut mereka membulat karena merasa senang.

"Banyak banget, Mas Suami!" pekik Gael sambil mengambil kardus mainan yang membuatnya tertarik.

The Baby BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang