2. Broken Home

697 19 2
                                    

Sampai saat ini Gio masih terus senyum-senyum sendiri mengingat bagaimana lucunya wajah Alana ketika makan bersamanya tadi. Gio telah tiba di rumahnya sejak lima menit yang lalu, tapi dia enggan masuk ke ruamhnya karena melihat ada mobil orang tuanya. Bulan ini kedua orang tuanya baru kembali lagi ke Indonesia, dan pasti besok mereka akan meninggalkan dirinya lagi. Untuk mengejar karir yang entah kapan akan selesainya.

Jika biasanya seorang anak akan merasa senang ada orang tuanya di rumah, berbeda dengan Gio. Hatinya sudah terlalu sakit selalu diabaikan, yang Gio butuhkan adalah waktu berkumpul bersama kedua orang tuanya, bukan uang. Akibat kurang merasakan kasih sayang dari orang tuanya, Gio menjadi anak yang nakal. Ditambah dia juga pernah diselingkuhi oleh mantannya dulu, membuat sifat Gio berubah drastis.

Gio mengembuskan napasnya kasar, terpaksa dia harus masuk ke dalam karena tak bisa dibohongi juga seharian ini tubuh, pikiran dan hatinya terasa lelah. Di sekolah ada saja masalah dengan nilainya, dalam geng motornya juga ada masalah. Vano mengundurkan diri secara tiba-tiba menjadi ketua geng Ravedos dan meminta Gio untuk memimpin geng motor tersebut, Gio mempunyai tanggung jawab besar atas Ravedos.

“Sayang? Udah pulang? Ayo makan dulu, oh iya ini juga mama bawa oleh-oleh buat kamu dari Paris, sini-sini.” Nela, ibunda Gio menyambut kedatangan anak semata wayangnya itu dengan gembira.

Gio mengacuhkan sambutan yang diberikan Nela, dia berjalan menerobos masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Nela terdiam, merasa ada yang tidak beres dengan sikap anaknya itu. Nela berjalan menuju ruang kerja suaminya, Ergo. Suaminya sedang meeting melalui aplikasi zoom dengan rekan kantornya. Melihat kedatangan Sang Istri yang cukup tergesa-gesa, Ergo segera mematikan layar laptopnya.

“Ada apa ma?” tanya Ergo.

“Gio pa, dia kayanya lagi banyak masalah. Gimana ini pa? Dia juga cuek banget sama mama,” jelas Nela.

Ergo memijat pelipisnya pelan, “Mama bujuk dia dulu aja ya, papa lagi meeting buat kerja sama kantor kita sama perusahaan terkenal di Paris itu, tolong ya ma ngertiin papa,” titahnya.

“Tapi pa—“ Nela tak sempat menyelesaikan ucapannya, karena suaminya itu dengan cepat memotong ucapannya.

“Ma, tolong ngerti lah ma. Ini penting buat masa depan kita juga,” pinta Ergo.

Dengan berat hati Nela meninggalkan ruang kerja Ergo, baru saja dia keluar dari ruangan itu dia berpapasan dengan Gio yang baru saja selesai mandi dan hendak masuk ke ruang makan. Nela memperhatikan anaknya seperti tidak ada semangat hidup, makan dengan wajah datar, sambil memainkan ponsel. Tapi ketika memainkan ponsel, kelihatannya Gio begitu serius dan sesekali tersenyum tipis.

“Sayang, kamu ada masalah apa? Mau cerita apa sama mama?” Nela duduk di samping Gio yang sedang memakan burger buatan Nela.

Gio menggelengkan kepalanya. “Gapapa kok ma, aku cuma bingung aja kenapa mama sama papa lebih fokus sama pekerjaan kalian? Padahal aku butuh perhatian dari kalian.”

“Maaf ya sayang, soalny—“ Dering ponsel Nela membuat Nela terdiam. “Aduh maaf ya sayang ini ada orang kantor telepon, nanti dulu ya ceritanya mama mau angkat dulu pasti ini penting,” ungkapnya ketika melihat siapa yang meneleponnya.

Sudah tidak heran, pasti pekerjaan lagi yang menguasai pikiran kedua orang tuanya. Mereka selalu mengejar harta, tanpa mengingat bahwa mereka mempunyai anak yang ingin merasakan bagaimana berkumpul bersama keluarga. Gio sudah malas melanjutkan makan burgernya, dia memilih untuk masuk ke kamar dan menghubungi Alana untuk menemaninya tidur melalui sambungan telepon, Alana kini menjadi rumah untuk tempatnya berpulang.

JJJ

“Cukup ya mas! Aku mau cerai aja!” teriak Angel sembari menangis.

Tidur Alana terganggu mendengar kedua orang tuanya yang selalu berdebat malam-malam seperti ini, tapi kedengarannya perdebatan yang terjadi malam ini lebih besar lagi. Sampai kedengaran ada suara pecahan barang beling. Alana membuka kedua matanya, kaget sekaligus takut mendengar keributan hebat kedua orang tuanya. Dia segera keluar dari kamarnya dan berlari menuju kamar Arkana, abangnya.

Posessive Boyfriend [E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang