Chapter 06

1.4K 233 6
                                    

Keesokan paginya (Name) tengah berada di rumah keluarga Yoo untuk menjemput Dayeon seperti biasanya tetapi kali ini (Name) memiliki rencana lain dalam perjalanan mereka nanti.

Tok Tok

(Name) mengetuk pintu yang tak lama dibukakan oleh Dayeon dan terlihat dari dalam sana ada Leejin yang tampaknya baru selesai mandi sebab ada handuk di kepalanya.

(Name) pun tersenyum dan melambai kecil sebagai tanda menyapa yang dibalas Leejin dengan senyuman tipis dan anggukkan.

Keduanya masih canggung untuk mengobrol meski di hari itu mereka bersama-sama telah menumpaskan kawanan bersaudara Kim.

"Eonnie, ayo."

(Name) mengangguk dan lantas berjalan pergi bersama Dayeon yang sudah menggandeng lengannya dengan senyuman senang.

"Oppa kami pergi dulu, sarapannya jangan lupa di makan ya!" Pamit Dayeon sebelum kemudian menutup pintu rumahnya dengan Leejin di dalam yang diam menatap kepergian kedua gadis itu sampai pintu benar-benar tertutup setelahnya.

Kini kedua gadis itupun tengah berjalan bersama menuju halte bus yang akan mengantar mereka ke sekolah.

Namun di pertengahan jalan (Name) yang memiliki kepekaan tinggi pun merasakan sesuatu yang berbahaya tengah mengarah pada Dayeon di sampingnya.

Lantas dengan cepat ia beralih posisi ke samping Dayeon dan memeluk gadis itu untuk melindunginya hingga sebuah tongkat bisbol pun berakhir mengenai kepala belakang (Name) dengan telak.

Dugh!

(Name) yang terpukul di area vital pun langsung jatuh tak sadarkan diri yang membuat Dayeon segera menangkap tubuhnya meski tetap berakhir jatuh juga karena tak kuat menahan bobot tubuh (Name) yang jatuh dengan tiba-tiba sehabis dipukul oleh tongkat bisbol yang terbuat dari besi.

"E-eonnie!" Panik Dayeon mencoba untuk membangunkan (Name) yang pingsan.

"Wow~ ternyata serangan tiba-tiba itu memang adalah yang terbaik." Ucap seseorang dari dalam gang gelap yang sontak mengejutkan Dayeon.

Melihat ke arah gang tersebut Dayeon pun melihat ada lima orang tengah mengenakan masker disana sambil menatapnya tajam.

Dayeon pun spontan semakin mendekatkan (Name) pada tubuhnya berniat untuk melindungi walau dia sendiri mulai takut.

"S-siapa... K-kalian?"

"Gadis itu... Orang yang kau bilang bukan?" Ucap salah satu dari mereka sambil menunjuk (Name) yang pingsan.

"Benar, dia cukup bisa berkelahi karena itu aku bilang harus menyerangnya lebih dulu."

Dayeon yang mendengar pembicaraan mereka pun semakin ketakutan. 'A-apa... Apa mereka menargetkan (Name) eonnie?'

Tahu kalau mereka benar-benar dalam bahaya Dayeon pun mencoba untuk berteriak meminta tolong namun belum sempat ia mengeluarkan suara sebuah pukulan lebih dulu melayang ke kepalanya dengan keras membuat Dayeon sontak terdiam dan terkejut.

"Jangan macam-macam." Ancam orang yang sudah memukul Dayeon barusan.

"Teman-teman, pagi ini suasananya jadi nggak enak nih. Gimana kalau kita pergi karaoke?"

"Oh~ setuju."

"Aku juga lagi kepingin teriak-teriak."

Salah satu dari mereka pun berjongkok ke hadapan Dayeon yang menatap mereka dengan ketakutan.

"Yoo Dayeon, kau juga mau ikut kan?"

'Suara ini... Kim Heejin?!'

[]

High School Soldier x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang