Kini pelajaran olahraga pun tiba dan (Name) yang masuk ke dalam olahraga basket pun sekarang ini sedang bersiap di lapangan bersama beberapa siswi sekelasnya.
Tampak di pinggiran lapangan sudah terkumpul beberapa siswa yang datang untuk menonton para siswi disana yang bertanding bola basket.
Dan tentunya kebanyakan dari mereka datang hanya untuk melihat bagaimanakah (Name) bermain.
‘Kita harus mendukung dewi kita!’ Begitulah isi pikiran semua pemuda disana yang saat ini hanya menatap kepada sosok (Name) yang tampak cantik dengan seragam olahraganya yang sedikit membentuk tubuh ideal sang hawa.
Bersyukurlah karena ada guru yang mengawasi, jika tidak mungkin kini mereka semua akan menjadi paparazzi dadakan untuk (Name) yang pesonanya selalu saja membuat mereka kian jatuh cinta dan tak bisa mengalihkan pandangan sedikit pun darinya.
(Name) di lapangan sana pun tampak meraih sebuah ikat rambut yang diberikan oleh salah satu teman setimnya yang kemudian dia gunakan untuk mengikat rambut panjangnya agar tak mengganggunya ketika sedang bertanding.
Pemandangan sang hawa yang tengah mengikat rambutnya pun turut menjadi pusat perhatian orang-orang, bahkan cahaya matahari saja seolah sedang mendukung suasana sehingga kini menyorot pada (Name) yang membuat pemandangan sang gadis semakin mempesona saja.
“Sial, berisik sekali mereka itu.” Umpat Jaehyung pelan sambil menatap jengkel ke arah kerumunan siswa lain di sekitarnya yang terus saja heboh kala melihat (Name).
Saat ini teman sekelas (Name) yang para laki-laki turut ikut menonton pertandingan olahraga teman sekelas mereka juga setelah tadi mereka semua selesai bertanding sepak bola.
Leejin pun ada disana, berdiri di antara Yeongchan dan Hyeokjin yang berekspresi jengkel juga sama seperti Jaehyung.
Sedangkan Leejin tampak hanya diam dengan wajah lempengnya yang selalu datar itu, lalu Yeongchan terlihat mengepalkan kedua tangannya di depan dada guna mendukung (Name) disana.
Kembali ke sisi (Name).
Setelah pemanasan sejenak pertandingan basket pun di mulai dengan tim (Name) melawan tim yang merupakan seangkatan mereka juga hanya berbeda kelas saja.
Priiit!
Tepat saat bunyi peluit ditiup oleh guru olahraga mereka (Name) pun dengan gesit mengambil bola basketnya terlebih dahulu sehingga tim lawan langsung memasang posisi bersiaga.
Skip
[maaf, saya tidak mengerti bagaimana pertadingan basket. (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡]
Kini waktunya jeda istirahat sehingga banyak siswa yang langsung berkerumun mendekati para siswi yang bertanding untuk diberikan air yang mereka beli di kantin.
(Name) tentu saja di dekati banyak siswa dari mulai teman sekelasnya, adik kelas, hingga ke kakak kelasnya, tetapi (Name) menolaknya dengan sopan dan sambil memberikan senyuman manisnya. Sehingga yang pemberiannya pun tertolak pun tak merasa marah malah kini mereka tampak tepar berjamaah dengan hidung yang mimisan.
‘Dewi tersenyum kepada kita!!’
Sedangkan (Name) kini tampak berjalan menghampiri Yeongchan yang tampak berdiri di belakang kerumunan sambil memandangi botol air di tangannya yang berniat untuk diberikannya kepada (Name).
“Sini, untukku kan?”
Sreeet (Name) menyodorkan tangannya ke hadapan Yeongchan yang tampak tersentak kaget tatkala melihat (Name) yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Soldier x Reader
Fantasia⚠️Mengandung aksi, fantasi, harem, romance, pembunuhan, kissing, 🔞?(entahlah 🌚). ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Usai kecelakaan Kim Ji-(Name) yang seharusnya pergi ke alam baka malah masuk ke dalam manhwa bergenre aksi yang sering dibaca olehnya. Menjadi to...