🌻Treasure family 🌻
Treasure ft. Yoonbin
❝Menceritakan kehidupan acak seorang gadis bersama ketiga belas kakak laki-lakinya. ❞
(Siblings Goals langsung lanjut ke sini ya)
On goingggg
Welcomm to the Treasure Siblingg......💎⚡
Yang lumutan nungguin Sibling Goals update cung kan tangan✋🙏😭😭
🌺Vote&Coment🌺 Happy Reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disaat yang lain sedang menikmati kegabutan yang hakiki. Maka berbeda cerita dengan si bontot cantik. Saat ini Asha sedang disibukkan dengan pekerjaan dapur kerja bakti.
Katanya sebentar lagi di desa mereka akan mengadakan acara syukuran yang akan di laksanakan besok. Itulah mengapa hari ini mereka bergotong royong untuk menyokong kelancaran acara besok.
Saat ini Asha kebagian tugas mengupas bawang bersama beberapa anak remaja lain.
Ikut bersosialisasi bersama kanjeng ratu alias sang bunda rupanya tak buruk juga. Orang-orang desa itu rata-rata ramah, ini yang paling Asha suka. Bukan berarti orang orang kota tidak ramah, hanya saja perihal bersosialisasi dan jiwa kekeluargaan, menurut Asha masyarakat pedesaan lebih unggul. Contohnya seperti sekarang ini.
Di kota-kota besar, kebersamaan seperti ini terbilang jarang di lakukan.
"Gak klop ih, harusnya kakek tadi ngegeret semua abang-abang biar pada ikut. Masa tiga doang."ucap Asha pelan saat menatap Hyunsuk dan Jeongwoo yang sedang bercanda gurau bersama bapak-bapak. Tadi Yoshi juga ada di sana, tapi sekarang entah kemana orangnya.
Disaat matanya di suguhkan eksistensi bapak-bapak dan abangnya yang sedang mengatur tempat, netranya tidak sengaja menangkap salah satu siluet tampan. Sontak mata Asha berbinar senang.
Asha tahu dia siapa, lelaki itu anak sulung tetangga kaneknya. Asha sudah beberapa kali bertegur sapa. Orangnya baik dan juga ramah.
"Aigooo ganteng bangett ..."puji Asha dalam hati dengan mata yang berbinar.
"Ekhem!! Kepada mba-mba titisan mak lampir, di mohon matanya untuk di jaga,"
Asha terlonjak kaget. Ada Jeongwoo yang terkekeh disampingnya. Asha heran sejak kapan abangnya itu berada di dekatnya. Padahal seingatnya tadi Jeongwoo masih asik bergabung di depan sana.
"Anjeer! Bang kok lu bisa ada di sini?" tanya Asha heran.
Jeongwoo tersenyum miring. "Menurut lo?"
Setelah berucap demikian Jeongwoo berlalu pergi menuju ke tempatnya tadi jangan lupakan senyumannya yang merekah. Asha yang melihatnya menggeleng kepala.
"Apaan sih, dasar nggak jelas." ujar Asha pelan.
"Emm ... Itu abang kamu juga, Sha?" tanya gadis seumuran Asha.
Asha tersenyum canggung. "Hehe iya, mohon di maklumi ya, soalnya abangku yang itu emang ada kekurangan gitu anaknya. Udah dari lahir hehe ... " jelas Asha dengan memperagakan tangan bergerak miring di dahinya. Dalam hati ia terkekeh puas melihat teman-teman barunya terlihat syok dan percaya. Mungkin karena muka Jeongwoo yang memang mendukung sehingga saat Asha mengatakan yang tidak-tidak, orang-orang akan langsung percaya.