::: Meringkus Komplotan Maling

97 13 6
                                    

Ley balikkkkk!! Kelen apa kabare??
.
.
.

Kalau ada typo bantu tandain yaa💞

⸙ᰰ⸙ᰰ⸙ᰰ

🌺Vote&coment🌺
Happy Reading!
.
.
.
.
.

"Nakk!!! Dimana kalian??"

Begitu tiba di kediaman, Tn. Choi dobrak pintu utama yang sebenarnya tidaklah terkunci hingga lepas satu engselnya, nyaris roboh pintu itu sebab berbantingan langsung dengan tembok kokoh.

Melenggang pria itu masuk yang kemudian disusul oleh sang istri serta beberapa polisi yang bertugas. Pistol mereka mengacung tinggi, begitu waspada.

Begitu masuk dan melihat seisi ruang tamu, kedua orang tua dari keempatbelasan itu kepalang syok, sebuah panorama tersuguh begitu nyata. Tercengang keduanya hingga terdiam beberapa saat.

"Astagaaa ..." gumam Pak Siwon. Ia lirik sang istri yang kini banjir air mata. Wanita itu memegang lengan suaminya serta merta menggoyang pelan.

"Ayah, anak-anak kita."

Ruang tamu mereka itu terbiasa rapi, kini tak ada ubahnya dengan kamar dua anak kembar mereka Hajeongwoo yang fenomenal akan keamburadulanya.

Diantara berantakannya ruangan itu, satu yang paling mencolok mata, seseorang tak sadarkan diri kini tergeletak kaku di dekat sofa, tak jauh dari tempat orang itu terdapat satu pisau bernoda darah tajam mengkilat. 

Lemas seketika kaki wanita cantik si bunda dari empat belas anak itu. Darah itu? Bukan darah anaknya kan?

Segera Siwon cek nadi orang itu, menghela nafas lega ia kala menyadari orang tersebut masihlah hidup.

Paham akan tugasnya, dua orang polisi segera bertindak. Sementara sisanya mulai berpencar menuju ke lain tempat.

Tak sanggup membayangkan apa yang terjadi, kaki wanita paruh baya itu gemetar tak tahan hingga ia pun berjongkok. Ia bekap mulutnya menahan syok juga isak tangis. Ia kira hanya pencurian biasa, namun ternyata tak sesederhana seperti dugaannya.

"Bunda tenang yaa... Anak-anak kita itu hebat-hebat, mereka pasti baik-baik aja."

Pak Siwon peluk istrinya memberi ketenangan pun hati yang penuh keyakinan perihal ucapannya.

Nyonya Choi mengangguk paham. Ia lerai pelukan suaminya lalu mereka bangkit bersama. Ia usap air matanya lalu menarik tangan sang suami untuk segera melenggang masuk. "Ayo!"

Tak bisa mereka berlarut lama-lama akan dugaan-dugaan buruk. Perlu mereka cek sendiri dengan mata kepala bagaimana keadaan anak-anak. Bertepatan saat ingin menuju ke dalam, Junkyu menghampiri mereka nyaris berlari.

"Ayah bunda!"

Ketika mendengar suara pintu dibanting begitu memekakkan telinga, Junkyu yang berasal dari sisi samping rumah segera berlari menghampiri sumber suara. Terhenti langkah Tuan dan Nyonya Choi itu, segera berbalik badan dan menghampiri putra keempat mereka.

Begitu bersemuka, Tuan dan Nyonya Choi lantas memeriksa keadaan sang putra. Tak ada luka-luka dan semacamnya, penampakan Junkyu terlihat aman terkendali, hanya terdapat butiran keringat pada jidat yang kebetulan terpampang lebar itu. Pun dengan deru nafas Junkyu yang terdengar ngos-ngosan.

Ny. Choi usap jidat penuh keringat itu dengan telapak tangannya.

"Junkyu gak papa kan, nak??" tanya Ny. Choi. Ia tangkup pipi anaknya itu penuh kecemasan. Sementara Tuan Choi yang sama khawatirnya kembali memindai tubuh Junkyu dari semua sisi.

Siblings Goals pt 2| Treasure Ft. Yoonbin | TREASURE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang