::: Komplotan maling

80 13 2
                                    

🌺Vote&Coment🌺
Happy Reading!
.
.
.

"Jadi lilinnya dimana?"

Haruto garuk-garuk kepala. Ia kemudian meminta Asahi untuk membantunya mencari sekali lagi, Haruto ingat sekali, terakhir kali ia menaruh lilin-lilin itu di rak paling bawah, bercampur dengan beberapa lego miliknya yang sudah jarang dipakai.

"Kok gak ada juga ya? Atau mungkin di rak punya Jeongwoo?"

Asahi mengendikkan bahu tak tahu. "Tapi emang kamar lorang seberantakan ini ya, To?" Asahi memindai-mindai sekeliling kamar HaJeongwoo. Jauh dari kata bersih dan rapi.

Haruto yang tengah disibukkan mengubek rak milik Jeongwoo pun terinterupsi. Refleks ikut melihat sekitarnya. Memandang beberapa saat, ia kemudian terhenyak sejenak, kamarnya memang sering kali berantakan tapi apa memang biasanya seberantakan ini? Ada banyak barang berserakan di lantai, kasur, bahkan meja belajarnya.

Dan yang paling membingungkan, mengapa isi kulkas kecil khusus minuman dan cemilan ringan juga ikut berserakan, pintunya terbuka, beberapa bungkus ciki yang sudah dibuka bersileweran di lantai. Benaknya sendiri pun bertanya-tanya.

"Ya emang sih biasanya berantakan, tapi apa emang seberantakan ini ya bang?" ujar Haruto malah balik melontarkan pertanyaan.

"Lah? Mana saya tau, saya kan dugong." sahut Asahi ada benarnya.

Disaat-saat seperti ini tiba-tiba saja pikiran Asahi mengingat kejadian beberapa saat lalu, saat sebelum ia dan Haruto memasuki kamar, ia yang berjalan di belakang Haruto sempat melihat sebuah siluet di jejeran kamar paling ujung, lebih tepatnya di depan pintu kamar Hyunsuk. Asahi sempat melihat ulang untuk memastikan, namun memang tak ada apa-apa.

Berbeda dengan Haruto, pikirannya justru berkelana mengingat-ingat kapan terakhir kali ia dan Jeongwoo membersihkan kamar. Jika dipikir-pikir, bukankah sore tadi? Haruto membelalak, benar, sore tadi ia dan Jeongwoo kerja bakti atas dasar perintah Asha yang terlampau risih saat mengunjungi kamar mereka.

"Sore tadi kita bersih-bersih bang! Asha yang ngomando sambil marah-marah pakai toa. Lu ingat kan? Gak mungkin gak dengar kan?"

Asahi terlonjak kaget, Haruto terlalu tiba-tiba memaparkan penjelasan sembari ngegas dan melotot horor padanya. Pemuda jangkung itu terlalu syok mengingat sore tadi hingga malam sebelum mati lampu ini kamarnya masih dalam kategori rapi dan bersih.

Asahi mengernyit sejenak, namun karena tak ingin kalah saing, Asahi pun juga memasang wajah melotot sehoror mungkin mengabaikan sedikit kejanggalannya.

"Apa? dipikir gue gak bisa?" ujar Asahi gengsi tak ingin kalah seram. Membuat Haruto menghela nafas jengah. Ia yang capek pun kembali bergerak mencari lilin agar urusan cepat selesai. Urusan kamar, nanti Haruto pikirkan lagi.

"Dahlah, mending sini nih, bantuin gue nyari lilinnya." Haruto memunggungi Asahi yang setia berdiri sambil melirik sekeliling.

"Sore tadi? Berarti gak ada gunanya banget dong kalian bersih-bersih." lontaran Asahi membuat Haruto segera meralat ucapannya.

"Bukan gitu. Maksud gue tuh, kan bersih-bersihnya sore tadi, terus pas sebelum mati lampu tadi juga masih rapi, bang. Kan aneh aja gitu, kayak ada yang sengaja ngeberantakin gak sih?" jelas Haruto lagi. Mata Haruto memicing tajam ke arah Asahi.

"Apa jangan-jangan .... "

"Jangan-jangan apa?" tuntut Asahi penasaran.

"Jangan-jangan ini karena ulah lo?"

Kali ini Asahi tak tahan untuk tak menggeplak pemuda jangkung itu. Baru saja ingin membantah, mereka tiba-tiba mendengar suara benda jatuh, bunyinya mirip suara panci jatuh dilantai, tapi tak mungkin itu panci, sebab sumbernya seperti berasal dari kamar sebelah ─ kamar Doyoung dan Yedam.

Siblings Goals pt 2| Treasure Ft. Yoonbin | TREASURE FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang