Lalisa manoban sekarang masih terduduk menyamankan diri didalam mobil, menunggu sang istri tercinta yang masih berada didalam restoran sejak hampir satu jam yang lalu.
Lisa mengangkat kedua kakinya yang dilipat diatas kursi mobil, dengan celana pendek nya dan kaos oversize saja, bagaikan supir yang sedang menunggu sang majikan.
"hoamm" lisa menguap dengan agak lebar dan menggeliat kebelakang, ia mengangkat satu tangan nya keatas dan menutup mulut nya yang terbuka.
Lalu lisa duduk kembali dengan benar sambil membenarkan kaca mata baca nya, karena sejak jennie pergi meninggalkan nya lisa menyibukan diri menatap ipad nya, agar tak jenuh saat menunggu jennie.
"great, everything is perfect" ucap lisa yang menggerakan pen ipad nya naik tutun pada layar persegi empat, dimana layar tersebut menunjukan data perusahaan milik nya yang meningkat pesat dalam tahun ini.
Begitupun dengan data perusahaan yang setiap bulan wajib lisa dapatkan dari sekertaris pribadinya, karena sejak perusahaan nya hampir diambang kehancuran membuat lisa lebih selektif dari sebelum nya.
Kerja keras dalam satu tahun ini untuk mengembalikan posisi perusahaan nya yang tergeser pun akhirnya tak sia sia, walau ia harus berulang kali cekcok dengan jennie karena selalu pulang terlambat dan hal lain nya.
Namun lisa melakukan itu hanya untuk keluarganya, dan mungkin setelah semuanya terkontrol dengan baik, antara pekerjaan dan urusan lain nya lisa akan lebih banyak lagi dirumah, dan sekarang lisa tengah mencoba.
Ceklek
"love" ucap lisa yang memanggil nama jennie saat tiba tiba pintu mobil nya dibuka dari luar.
Lisa sontak menaikan sebelah alisnya melihat jennie yang tak menyapanya dan langsung masuk lalu duduk begitu saja, apalagi saat melihat wajah jennie yang tak secerah awal, meski jennie kini memaksa tersenyum kepada lisa.
"ayo pulang" ajak jennie kepada lisa yang perlahan menurunkan kakinya, juga menyimpan ipad nya diatas dashboard mobil.
"ada apa" tanya lisa dengan singkat namun penuh pertanyaan, tentu karena lisa hafal dengan gerak gerik istrinya jika tengah ada masalah.
Lisa menaikan alisnya kearah jennie, menunggu jennie berbicara lagi padanya, namun jennie hanya menggelengkan kepalanya saja tanpa menatap nya.
"right" lalu lisa pun segera menghidupkan mobil nya dan menarik seal belt sambil menutup jendela kaca yang sejak tadi terbuka setengah.
Setelah itu lisa pun menginjak pedal gas mobil nya dan perlahan melaju meninggalkan restauran.
.
Didalam mobil kini terasa hening saat lisa maupun jennie sama sama terdiam, tepatnyaa jennie yang seperti mendiamkan lisa sekarang.
Sedangkan lisa yang tak mengerti akan istrinya yang mendadak diam itu sesekali hanya melirik nya saja, tak lama lisa menghelan nafasnya melalui hidung, sambil mengambil caffe amiricano dari cup holder.
"ekhm kau mau sayang" ucap lisa yang memecahkan keheningan, sambil menyodorkan kopinya kepada jennie setelah ia meminum nya lebih dulu.
Jennie yang sedang menatap keluar jendela pun seketika menoleh kepada suaminya, lalu menoleh kearah cup yang sedang lisa sodorkan padanya.
"kopi, kau membeli dimana" tanya jennie yang menaikan alisnya kepada lisa, sambil mengambil kopi itu dan langsung meminum nya tanpa ragu, tanpa mengalihkan tatapan nya kearah lisa.
"yesh, driver tru.. tak jauh dari restoran, aku tadi sedikit mengantuk" balas lisa sekilas menoleh pada jennie, dengan senyum manisnya itu.
Mendengar perkataan lisa jennie seketika dapat menghelan nafas nya cukup lega, karena ia fikir lisa masuk kedalam restoran dan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE ATTACHMENT (SEASON TWO AFTER MARRIAGE)
Ngẫu nhiênKehiduapan setelah menikah yang sangat jauh berbeda dengan ekspektasi membuat siapapun berusaha meyakinkan diri sendiri untuk tetap bertahan jika sesuatu yang diambil adalah keputusan yang tanpa harus menyalahkan diri sendiri. Akan tetapi berbeda ra...