Seoul School Of Peformance Arts.
10:15 am.
Dughhh
Lalisa Manoban baru saja sampai disekolah tempat menempuh pendidikan putra kedua dan ketiga nya, lisa yang tak ingin menunggu lama bergegas keluar dari mobil dan menutup pintu limousine nya dengan agak kencang.
Untuk sesaat lisa terdiam lebih dahulu menatap bangunan sekolah mewah yang menjulang tinggi nan luas, sekolah itu adalah salah satu sekolah yang berada dibawah kendali perusahaan nya.
Hingga tak lama lisa memutuskan berjalan dengan berwibawa masuk kedalam sekolah.
Sekolah tampak sepi karena memang jam belajar sedang berjalan, namun ada yang mencuri perhatian lisa saat melihat putra nya yang terduduk sendiri diluar kelas.
Siapa lagi jika bukan louis yang sedang terduduk menundukan wajahnya, seolah ia memang sedang menunggu seseorang.
Tanpa ragu lisa berjalan kearah louis dan berdiri dihadapan nya begitu saja, yang membuat louis mengangkat wajah nya dan agak membulatkan mata saat malihat ayah nya ada disekolahan nya.
"sedang apa disini, kau tak belajar" tanya lisa yang menaikan alisnya kepada louis yang langsung beranjak dari duduk nya.
"umhh menunggu uncle, karena aku tak boleh masuk kelas jika wakil ku belum menghadap headmaster" ucap louis yang tak berani menatap mata lisa secara langsung sekarang.
"apa selama ini begitu hem" tanya lisa yang menghembuskan nafasnya, dan menatap putra nya yang menganggukan kepalanya saja sekarang.
Lisa menghelan nafasnya dengan pelan sambil merangkul bahu louis, karena ia merasa selama ini tak banyak tahu tentang putra nya.
"jika begitu ayo antarkan dada menemui headmaster mu itu" lalu lisa membawa louis berjalan sambil merangkul bahu nya
sedangkan louis tak berhenti menatap lisa sekarang dari side face, yang seolah lousi seakan tak percaya jika ayah nya yang akan menemui langsung heandmaster untuk pertama kali nya.
"apa dada yakin, aku fikir uncle bobby yang akan datang" ucap louis pada ayah nya yang langsung menoleh sambil tersenyum.
Lisa menganggukan kepalanya tanpa ragu pada putranya itu, sambil mengelus bahu louis. "nde, tapi dada ingin kejadian ini pertama dan terakhirnya dada menghadap pada headmaster mu" ucap lisa dengan suara lembut namun tegas kepada louis.
"nothing is wrong, tapi cobalah kendalikan emosi mu saat marah, juga sikap tempramen mu.. apalagi sampai kamu berani menyakiti saudara mu sendiri lui yaa" tukas lisa yang tersenyum hangat pada louis, tak ada nada tinggi atau tekanan saat lisa berbicara pada louis, karena lisa tak mau putra nya merasa terhakimi oleh ayah nya sendiri.
Bagaimana pun semua anak nya adalah cerminan dirinya dengan istrinya, entah itu menurun dari jennie atau lisa.
Namun lisa merasa jika louis memiliki sifat emosional yang agak sulit dikontrol menurun dari jennie, jika tentang kekuatan berkelahi nya tentu saja dari lisa.
Sementara louis yang mendengar perkataan lisa hanya diam saja dan mendengarkan perkataan ayah nya secara baik baik, sampai dimana ayah dan anak itu berhenti didepan pintu salah satu ruangan yang ada disekolah.
Tentu saja ruangan itu milik kepala sekolah, dimana tujuan mereka hanya untuk kesana, tanpa ragu lisa langsung mengetuk pintu ruangan itu bersama putra nya yang berdiri disebelah nya.
"masukkkkk"...
Lisa yang mendengar suara perintah masuk dari dalam pun langsung mendorong pintu itu, kemudian lisa masuk terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LOVE ATTACHMENT (SEASON TWO AFTER MARRIAGE)
عشوائيKehiduapan setelah menikah yang sangat jauh berbeda dengan ekspektasi membuat siapapun berusaha meyakinkan diri sendiri untuk tetap bertahan jika sesuatu yang diambil adalah keputusan yang tanpa harus menyalahkan diri sendiri. Akan tetapi berbeda ra...