chapter 1 back

676 39 19
                                    

Ini tentang sebuah kisah seorang pria yang mempunyai penyakit DID atau yang di sebut dissociative identifty disorder, penyakit ini sudah lama orang itu derita mungkin dari umurnya 25 tahun sekarang di umur nya 30 tahun dia masih memiliki penyakit itu.

5 tahun tinggal di amerika dan terus berada di rumah agar dirinya sembuh dia bahkan sering ke dokter setiap bulan, namun hasilnya tetap sama belum ada perubahan sedikit pun.

Malah semakin parah dan dua kepribadian nya tidak ingin di musnahkan, keduanya berontak meminta dokter untuk pergi jika tidak ingin tubuh pasien nya mati.

Hari-hari nya begitu suram selama tinggal di amerika dia hanya hidup sebagai orang lain, bukan sebagai dirinya sendiri seolah kehilangan identitas nya sehingga dia memutuskan untuk kembali ke korea selatan.

Mohon perhatian kepada semua penumpang penerbangan korean air tujuan ke amerika sedia berlepas melalui pintu incheon airport derpature..

Menyeret kopernya menuju keluar dari airport tersebut kakinya terus melangkah, mendapati sang supir milik ayah nya datang untuk menjemput.

Blak! Pintu mobil tertutup dia duduk dengan damai di mobil, menatapi jalanan seoul yang sepertinya berubah banyak toko baru yang di bangun.

Begitu juga dengan restoran sekitar incheon setau nya dulu tidak seperti ini, dia melamun sambil menyender tanpa sadar dirinya terhanyut dalam kabut mimpi.

50 menit perjalanan dirinya sampai di sebuah rumah yang cukup besar tapi baginya ini bukan lah sebuah rumah, dia malas untuk pulang kemari jika mobil milik keluarga nya tidak menjemput baik dia pulang ke vila saja.

Krak! Bruk! Gerbang dan pintu terbuka dirinya turun dari sana masuk sambil membawa koper, menarik nafas perlahan guna menyiapkan mental nya untuk menghadapi tiga manusia manipulatif itu.

"Selamat datang adik ku, min yoongi! Wah akhirnya kau pulang." Seru sang kakak yang tersenyum.

"Hum hay." Yoongi memeluk mereka satu persatu.

"Bagaimana hasilnya nak? Apa masih sama?" Tanya jung eum.

"Ya begitulah ibu, walau dokter di sana berusaha hasilnya tetap sama. Keduanya tidak mau pergi meski aku yang meminta!" Yoongi duduk di samping kakak nya.

"Kau pasti lelah, ayo istirahat." Ibunya tidak mau bahas lebih jauh karena yoongi baru saja sampai.

"Kalau begitu, ayah akan menyerahkan semua saham mu pada kakak mu. Karena itu perjanjian kita dulu jika kau masih belum sembuh ayah akan memaksa!" Ucap min won young meminum teh nya.

Yoongi yang lelah menatap ayah nya semakin lelah, kenapa mendadak membahas saham nya sih padahal dia sudah susah payah membeli saham.

"Tapi ayah aku masih bisa berusaha!" Letih yoongi dengan tegas nya.

"Tidak yoon, tak ada tanda-tanda kau sembuh serahkan saham nya biar woobin yang mengurus." Won young tak mau kalah.

"Ayah!" Bentak yoongi tak terima.

"Cukup. Kenapa kau langsung membahas nya sih? Anak kita baru saja pulang." Menatap suami nya.

"Itu bagus, karena semakin cepat dia menyerahkan nya semakin cepat woobin menjadi direktur kan." Menatap istri dan anak nya dengan santai.

Sementara woobin hanya diam tanpa mengatakan apapun tentu dia akan mendapatkan segalanya, karena sang ayah sudah mempercayakan semuanya pada woobin.

"Terserah!" Yoongi yang marah masuk ke dalam kamar.

Bruk! Pintu tertutup yoongi membaringkan diri di ranjang nya, apa dengan penyakit ini dia tidak bisa memimpin perusahaan? Tidak. Tentu dia bisa yoongi bahkan sudah belajar dengan baik, dia siap menjadi pebisnis di umur nya sekarang.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang