chapter 16 bergerak

217 17 40
                                    

Maaf jika ada typo..

Woobin yang mendengar itu datang dengan penuh emosi menatap kedua orang tuanya.

"Aku tidak gila! Aku bahkan tidak pernah berniat membunuh yoongi, ayah dan ibu sudah tau kan yang membunuh yoongi itu supir truk!" Bentak woobin.

Keduanya kaget karena ada woobin di sana sepertinya dia mendengar semuanya apa yang keduanya bicarakan.

"Kau sakit woobin! Memang supir itu yang membunuhnya, tapi bukan dia pelaku sebenarnya ibu tidak bodoh ya untuk tau semua yang kau lakukan." Mata jung eum menatap anak nya tajam.

"Tidak ibu percayalah itu bukan aku! Supir itu sudah gila! Pokonya bukan aku!" Teriakan woobin mengeras.

"Cukup! Ayah juga tau semuanya woobin, tolong meminta maaflah pada yoongi dan katakan yang sebenarnya. Apalagi mengenai kematian jibin yoongi saja tidak tau tentang ini..." Letih ayah nya.

"Ayah percaya pada ibu? Aku anak mu ayah, tidak mungkin diriku berniat membunuh yoongi." Wajahnya memelas.

Plak! Satu tamparan tepat di pipi woobin itu adalah tangan jung eum yang tak tahan karena anak nya terus mengelak, jika sudah begini harusnya dia berkata jujur kan? Tapi kenapa ini tidak membuat jung eum muak.

"Kau bukan lagi anak ku!" Teriak jung eum dengan marah dan mata memerah.

"Jung eum tidak. Jangan katakan itu!" Shock won young.

"Semuanya salah, kau juga harusnya tidak melindungi woobin terus. Anak kita hampir mati karena nya!" Tangis jung eum.

"Aku juga anak mu bu, tidak lihat kah betapa menyedihkannya aku?" Woobin menunjukkan dirinya sendiri.

"Kau monster! Jibin kau celakai bahkan sekarang yoongi kau celakai, sadarlah. baik kau masuk ke penjara!" Bentak nya sambil menangis.

Won young yang bingung hendak menghentikan keributan ini buru-buru menarik jung eum.

"Sayang hentikan! Dia anak kita sudah cukup, ayo kita ke kamar." Won young mengajak istrinya.

Menepis tangan itu kuat dan mendekati woobin dengan perasaan muak serta lelah.

"Apapun yang terjadi kau harus menerima akibatnya, jika tidak kau bukan lagi anak ku!" Tatapan nya menajam.

Woobin diam di sana melihat kepergian keduanya tangan itu mengepal tapi dengan penuh amarah yang bergejolak dia menarik jung eum, lalu mendorong nya ke belakang sampai terdengar benturan keras.

Bruk! Srak! Won young shock melihat tingkah woobin yang melewati batas.

"Apa kau sudah gila?!" Teriak won young.

"Aku tidak bersalah ibu, mereka yang memulai dulu. Dan aku akan tetap menjadi pewaris dari keluarga min!" Tawa woobin pergi.

Won young segera menghampiri istrinya dan memeriksa seluruh tubuh itu, rupanya darah keluar dari kepala nya membuat won young panik.

"Akh! Maafkan aku... Tolong jaga yoongi." Jung eum jatuh pingsan.

"Apa? Tidak! Sayang bangun. Hey! Apa kau mendengar ku!" Teriak won young.

Segera menghubungi polisi hingga akhirnya jung eum di larikan ke rumah sakit pada malam itu, roda empat bergerak memasuki ruang operasi banyak sekali pendarahan pada kepala jung eum.

Memohon pada dokter agar menyelamatkan istrinya dia sampai lupa untuk menghubungi anak bungsu nya.

Satu jam kemudian dokter keluar dengan wajah lelah menghampiri wali pasien.

"Bagaimana kondisi istriku dok?" Tanya nya.

"Kondisinya tidak baik, begitu banyak darah yang keluar dia mengalami masa kritis. Maafkan saya tuan min tetap tenang dan berdoa lah!" Ucap dokter.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang