chapter 17 big secret

172 17 41
                                    

Maaf jika ada typo

"Sebenarnya... Aku, aku... Putus dengan park jimin." Lirih yoongi.

Hoseok mendengarnya kaget sampai sumpit itu terjatuh ke bawah, bagaimana bisa mereka memutuskan hubungan yang sudah terjalin lama itu?

"K...kenapa??" Hoseok merasa tak enak ini pasti karena nya.

Ya percaya diri memang tapi mau bagaimana lagi ini lah faktanya coba kita tanya alasan mengapa mereka berakhir.

"Selama ini jimin tidak bisa mencintai ku karena perasaan nya pada suga, dia juga berkata tidak mau membuat ku semakin hanyut dalam kebohongan nya. Perjodohan kami juga memang sudah di atur sedari dulu, karena perusahaan ayah hampir bangkrut dan tuan park menolong ayah ku. Hingga kami berdua di jodohkan hanya karena bisnis semata! Aku bahkan sudah mencoba untuk membuka hati dan mencintai jimin, meski aku tidak bisa karena masa lalu yang terus menghantuiku." Yoongi menjelaskan semuanya.

Hoseok mendengar dengan seksama perkataan yoongi, hati hoseok sedikit ada harapan dan lega entah karena apa. Atau mungkin dia benar-benar menyukai yoongi? Tapi bisa saja hanya menyukai suga bukan min yoongi.

"Aku tidak tau harus merespon apa, tapi aku turut prihatin karena jimin meninggalkan mu." Hoseok menepuk bahu yoongi.

Bukan itu maksudnya hoseok! Kau kan harusnya bahagia. Pikiran suga

Loh kenapa reaksinya begini? Pikiran jibin

"Apa kau tidak bahagia?" Tanya yoongi.

"Bahagia? Loh aku tentu sedih karena kau mencintai jimin dan jimin malah melepaskan mu, bukankah itu menyakiti mu?" Alis hoseok mengerut.

Memang benar sih begitu tapi bukan ini yang yoongi mau..

Saat obrolan itu hening hoseok membereskan makanan nya melihat kondisi sang nyonya, tanpa melanjutkan lagi obrolan tadi sebenarnya dalam hati hoseok sedikit senang karena yoongi dan jimin mengakhiri ini.

Tapi itu sama saja dia jahat kan mengharapkan mereka putus, lagi pun hoseok menyukai suga bukan yoongi pasti dia juga tidak akan menyukai hoseok.

Tangan cantik itu bergerak dengan seiring nya mata yang terbuka begitu perlahan, hoseok kaget dong melihat ibu yoongi membuka mata dia memanggil yoongi terburu-buru.

"Yoongi." Lirih jung eum.

"Ibu! Hoseok cepat panggil dokter." Pekik yoongi.

Hoseok berlari mencari dokter sedangkan yoongi menatap ibunya dengan haru, ternyata ibunya bisa bangun sungguh senang hati yoongi melihat ibunya membuka mata.

"Maafkan ibu yoon, ibu bersalah atas semua yang terjadi pada kalian berdua. Ibu menutupi segala kesalahan hyung mu hiks maafkan ibu." Tangis jung eum.

Mendengar itu yoongi ikut menangis dia memang tidak tau apa yang ibunya maksud, sebelum itu kesehatan ibunya lah yang lebih penting dia tidak mau kehilangan seseorang yang dia sayang lagi.

"Tenanglah ibu, dokter akan datang. Jangan menangis!" Senyum yoongi mengusap air mata ibunya.

Tibalah dokter datang memeriksa ibunya dengan detail dari saraf, mata, jantung, dan lainnya lagi. Pemeriksaan telah beres ada sedikit senyum dalam bibir dokter.

"Bagaimana dok?" Tanya yoongi.

"Beliau sedikit membaik, tapi dia harus tetap istirahat bisa saja saraf nya akan terganggu jika ibu mu banyak bergerak. Tetaplah berbaring akan ku berikan obat, jangan terlalu stres oke!" Dokter itu pergi tak lupa mengucapkan kata terima kasih.

"Senang bisa melihat nyonya membuka mata." Senyum hoseok.

Jung eun membalas senyuman hoseok rasanya dia masih lemah dan sulit untuk bangun, kepalanya sedikit masih sakit dia mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang