chapter 14 freak

202 20 43
                                    

"pasien mu itu kenapa sih?! Seenaknya menyeret mu pulang, kau kan sudah minta cuti." Kesal taehyung.

"Dia benar-benar membutuhkan ku tae." Hoseok pergi ke kamar mandi dan mengganti bajunya.

Kerapihan sudah selesai hoseok keluar dan menghampiri taehyung dengan perasaan tak enak hati.

"Maafkan aku taehyung, aku harus pergi kuenya kau makan saja! Oh ya, jangan lupakan makan malam mu. Sampai jumpa!" Hoseok pergi sambil memakai hoodie nya.

"Tunggu hoseok!" Panggil taehyung.

"Kenapa?" Hoseok berhenti di depan pintu.

"Pakai syal mu udara bertambah dingin jika sore." Ujar taehyung khawatir memasangkan syal di leher hoseok.

"Terima kasih!" Hoseok tersenyum dan menutup pintu.

Taehyung diam menatap kepergian sahabat nya sebegitu nya pasien itu membutuhkan hoseok? Tapi memang sih dulu taehyung juga seperti itu.

"Mencurigakan." Gumam taehyung sadar akan tatapan yoongi tadi.

Hoseok benar langsung pergi ke vila untuk menemui yoongi padahal kemarin saja dia di abaikan, tapi sekarang sampai di jemput ke rumah temannya bahagiakan juga yoongi bisa tau rumah taehyung?

"Aneh sekali, nanti aku akan bertanya." Butuh waktu banyak menuju vila yoongi.

Dia jadi ingat soal masalah tabrakan yoongi kemarin apa yoongi tau semuanya? Apa kedua orang tua yoongi sudah cerita, jika hoseok bertanya pasti itu bukan wewenang nya tapi hoseok harus memastikan bukan?

Tak! Hoseok keluar dari mobil dan menekan bel masuk ke dalam gerbang lalu mengetuk pintu.

"Aku datang." Pekik hoseok mencari keberadaan yoongi.

"Yoon, kau dimana??" Teriak hoseok mencari.

Suasana begitu hening namun mobil yoongi terparkir kok di garasi. Buru-buru hoseok memeriksa kamar dan seluruh ruangan yang ada, saat dia masuk ke dalam ruang kerja yoongi sedang duduk fokus memakai kacamatanya.

"Yoon apa kau sibuk?" Tanya hoseok masuk setelah mengetuk pintu.

"Kenapa?" Yoongi tanpa melihat wajah hoseok bertanya balik.

"Aku hanya ingin tau, bagaimana kau bisa tau rumah taehyung dimana? Padahal kan aku tak pernah memberikan alamatnya." Hoseok berdiri di hadapan yoongi.

"Sebagai seorang pasien tentu aku harus tau kau dimana dan dengan siapa, aku mengetahui nya karena melacak mu lancang ya?" Mata yoongi dingin menatap hoseok.

Hoseok yang merasa memang yoongi ini kelewat batas membuat dia menghela nafas.

"Tidak kok, satu lagi apa kau sudah tau tentang kecelakaan mu hari itu? Aku menyelidiki nya kemarin ternyata pelaku sudah meninggal karena bunuh diri, detektif hong bilang banyak kejanggalan meski pelaku itu menulis surat wasiat." Ujar hoseok menjelaskan.

Dia sudah tau semuanya sang pelaku di temukan mati tergantung di apartemen miliknya, membuat polisi tidak bisa menghukum orang yang sudah mati bahkan dia meninggalkan surat wasiat.

Bertuliskan maafkan aku, aku bersalah dan biarkan tuhan yang menghukum ku.

Begitulah isi surat nya hoseok hanya bisa diam setelah tau itu semua dan yoongi juga harus tau agar semua jelas, apa yoongi tidak peduli dengan pembunuhnya sendiri?

Hoseok terus berbicara soal berita itu yoongi yang sedang fokus tiba-tiba matanya melotot lalu mengedip beberapa kali.

"Lalu setelah itu aku tidak tau apa yang terjadi, apa mungkin dia di bunuh? Menurutmu bagaimana yoon?" Tanya hoseok yang tak sadar yoongi berubah.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang