chapter 4 memahami

253 29 10
                                    

Hoseok menghentikan mobilnya di sebuah taman dekat pinggir jalan turun dari sana mengajak yoongi keluar untuk berjalan-jalan, memasuki taman yang cukup ramai di hari weekend ini yoongi ikut berjalan di samping hoseok.

"Bagaimana angin nya sejuk kan?" Hoseok melirik.

"Hum ya sejuk, cocok untuk berjalan-jalan." Sahut yoongi.

Berhentilah mereka di kursi yang menghadap danau kecil diam lumayan lama, hanya melihat orang-orang yang piknik dan berlarian ke sana kemari banyak juga anak kecil yang bermain.

"Hahh.. baru kali ini aku menginjakkan kaki di taman lagi." Ucap yoongi menghela nafas.

"Benarkah? Wow, aku terkejut sekali!" Hoseok benar-benar kaget.

"Hum ya terhitung mungkin satu tahun yang lalu aku ke taman, bagiku taman bukan lah tempat yang bagus untuk di singgahi sendirian. Lebih bagus berada di dalam rumah seharian memikirkan banyak hal!" Kekeh yoongi.

Hoseok mengangguk dan kembali menatap lurus ke depan, hingga dia yoongi mulai membuka obrolan nya tentang dirinya sendiri.

"Aku anak kedua dari keluarga min, tentu kau sudah mendengarnya dari ibu ku tadi." Ucap yoongi.

"Tidak. Tadi aku mengobrol hanya sibuk membahas soal proyek ayah ku dan ibu mu dulu, aku belum tau semuanya tentang mu tuan min." Hoseok membenarkan rambutnya yang terkena angin.

"Begitu ya, aku pikir ibuku akan cerewet membahas tentang diriku dan keluarga nya."

"Haha makanya jangan berasumsi, jadi selain anak kedua apalagi?"

"Hanya anak biasa yang terbilang di acuhkan oleh ayah dan hyung nya, tapi aku bersyukur punya ibu yang baik dan selalu mendukung ku apapun yang terjadi. Ada banyak hal telah ku lewati... Kau tau kan penyakit ku ini, sebenarnya ini bukan bawaan tapi ya mendadak datang karena letih." Yoongi menjeda kata nya.

"Aku juga tidak mengerti kenapa tapi sejak umurku 25 tahun itu semua datang tiba-tiba, saat itu aku sedang memasuki masa kuliah semester akhir. Di kampus aku bukan terbilang anak yang mudah bersosialisasi, tapi aku adalah anak yang enggan untuk menyapa dan sekedar basa basi makanya orang-orang menjuluki ku si mahasiswa es dingin." Yoongi sedikit terkekeh karena merasa lucu.

Hoseok hanya sibuk menyimak dan mendengarkan apa yang yoongi katakan, dari semua yang terjadi hoseok paham kenapa yoongi seperti ini mengakibatkan penyakit itu datang.

"Apa aku terlalu banyak bicara?" Tanya yoongi.

"Tentu tidak. Lanjutkan lah! Aku suka kok." Angguk hoseok.

"Oke, setelah itu semua tiba-tiba saja aku lulus tekanan ku tak kunjung bebas karena ayah. Sampai akhirnya aku berubah selama dua hari penuh menjadi pria kasar, dan pemarah! Ibu sangat kaget melihat ku begitu, bahkan aku mengaku jika diriku bukan lah min yoongi tapi min suga. Di situlah muncul lah min suga untuk pertama kali ibu mulai takut dan membiarkan aku berada di rumah selama satu minggu." Jelas yoongi.

"Ibu ku langsung memanggil teman ku yaitu kim namjoon, dia atasan mu haha lucu nya sempit sekali dunia ini. Setelah itu satu minggu sembuh aku kembali kambuh namun kali ini bukan min suga, tapi aku bersifat menjadi begitu rapuh dan gampang murung. Aku ingat saat itu ketika ayah mengajak ku meeting tentang saham nya, kami semua hadir begitu juga dengan ibu yang ikut hadir karena khawatir padaku." Yoongi melirik hoseok sekilas.

"Di situlah aku mendapat bentakan dari ayah, meski ibuku mencoba untuk menenangkan ku sepertinya percuma. Lalu aku lari ke rooftop di ikuti oleh ibu ku larian itu terhenti di atas gedung, kau taukan yayasan ku amat tinggi di situ aku berpikir lelah dan ingin mati." Yoongi terkekeh lagi.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang