chapter 22 mianhae

186 22 51
                                    

Maaf kalo ada typo..

"Maafkan aku hoseok, min suga pergi." Pada akhirnya itulah kata yang keluar dari mulut yoongi.

"Apa maksudmu?" Hoseok bingung.

"Min suga pergi dia tidak akan kembali hoseok." Tatapan yoongi meneduh.

"Haha, kau bercanda kan? Tidak mungkin, dia pergi tanpa berpamitan." Kekeh hoseok.

"Aku tidak bercanda hoseok, dia benar-benar pergi." Lirih yoongi.

"Bohong! Kembalikan suga ku. Dimana dia?!" Kesal hoseok.

"Dia menghilang." Yoongi menunduk.

Dia tau hoseok pasti akan menangis dan memukulnya sekarang.

"BOHONG! KAU BERBOHONG MIN YOONGI. KEMBALIKAN MIN SUGA!" Teriak hoseok dengan tangisan.

"Maafkan aku..." Yoongi menunduk semakin dalam.

"Tidak. Hiks min suga, hiks kau berbohong. Kau berkata akan bertahan lebih lama!" Tangisan hoseok sambil memukul yoongi.

"Sungguh aku minta maaf." Yoongi masih menunduk.

"Hiks suga! Hiks. Kau jahat! Harusnya kau biarkan dia berpamitan padaku." Teriak hoseok semakin sakit yoongi mendengarnya.

Grep! Yoongi memeluk hoseok erat mengucapkan kata maaf berulang kali, suga memang tidak mau berpamitan pada hoseok agar dia tidak menangis dan semakin sakit.

Tapi ternyata salah hoseok malah semakin sakit ketika suga tidak berpamitan, rasanya dunia hoseok runtuh seketika menghilang nya suga membuat hoseok sakit.

Tangisan itu terus berlanjut selama beberapa jam hingga hoseok berdiri mendorong yoongi.

"Hoseok tunggu dengarkan aku dulu, dia berpamitan tapi lewat padaku hoseok. Tolong tetap di sini agar aku bisa menjaga mu, jangan pergi!" Cegah yoongi.

"Lepaskan aku!" Teriak hoseok dengan mata memerah.

Berjalan ke arah kamar nya memasukan seluruh baju ke dalam koper, yoongi hanya bisa diam menatap hoseok yang sibuk memasukan baju.

Mencoba untuk menahan hoseok tapi sepertinya tak akan bisa, koper yang kosong kini berisi baju hoseok menyeret nya menuju keluar.

"Terima kasih untuk segalanya min yoongi, maaf aku tidak bisa menjadi dokter terbaik sesuai harapan mu. Ku harap kau sehat dan sampaikan salam ku pada nyonya min!" Hoseok pamit dengan sopan keluar dari vila itu.

"Hoseok!" Panggil yoongi.

Pria itu benar-benar pergi berjalan menuju halte bus dia tak peduli berjalan sejauh apapun, asal hoseok pergi dari sana hatinya merasa sakit air mata kembali menetes.

"Bodoh! Kenapa kau marah tidak jelas pada yoongi, hiks hoseok bodoh! Tidak ada yang harus di salahkan hoseok, kau sendiri yang mau begini." Hoseok menangis lagi memegang erat kopernya.

Dia berjongkok dan memeluk lututnya sendiri sambil terisak hoseok tak kuat untuk berjalan, dia takut dan menyesal karena semalam mengajak suga tidur harusnya hoseok tak tidur.

"Hiks.. maafkan aku suga, ini salahku hiks." Hoseok terus memanggil nama suga.

Lebih dari 10 menit hoseok terduduk di pinggir trotoar sambil menangis hingga mobil sedan mewah berhenti di depan nya, hoseok masih tak sadar jika ada seseorang yang menghampirinya sampai...

Brak! Pintu mobil tertutup menghampiri hoseok dengan berjalan santai.

"Hey, kau tidak apa?" Colek orang itu pada bahu hoseok.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang