chapter 29 peak of happiness

185 25 47
                                    

Di vila yoongi terus memikirkan perkataan hoseok apa benar dia sudah tidak mau bertemu dengan nya lagi jika begini bagaimana dengan perasaan nya.

Yoongi mengambil ponsel nya untuk membuka situs web tentang pernyataan cinta. Tapi ini bukan waktu yang tepat bagi yoongi untuk mengatakan cinta, pertama dia hari meminta maaf buru-buru yoongi mengambil kunci mobilnya.

Keluar dari vila dan memasuki jalanan yang masih ramai oleh banyak orang, dia juga tak bisa mengirimi hoseok pesan yoongi terlalu takut.

Di dalam perjalanan yoongi menelpon seseorang untuk menyiapkan sesuatu, dia mau mengajak hoseok ke suatu tempat indah dan ini masih sore jadi yoongi ada kesempatan.

"Oke sajang-nim aku siap!" Sahut orang itu.

"Terima kasih." Yoongi menutup telpon nya.

Semoga saja hoseok masih mau bertemu dengan nya mengingat perkataan hoseok tadi, yoongi sedikit ciut tapi yoongi akan mencoba.

Tak butuh waktu lama akhirnya sore itu yoongi sampai di apartemen hoseok, membunyikan bel satu kali dan mengetuk pintu hoseok berulang kali.

Namun jawaban pun tak ada membuat yoongi cemas apa hoseok baik-baik saja? Untung dia tau password hoseok masuklah dirinya ke dalam.

"Hoseok! Jung hoseok!" Teriak yoongi.

Memasuki kamar saat membuka pintu terlihat hoseok baru saja selesai mandi.

"YA! KAU. SEDANG APA KAU DI SINI?!" shock hoseok menutup tubuhnya.

Dia memang memakai jubah mandi tapi kaget saja saat melihat yoongi tiba-tiba ada di kamar nya.

"Maafkan aku! Aku tidak tau kau sedang mandi, tadi kau tak ada jawaban dan membuat ku panik!" Heboh yoongi.

"Huuh! Aku baik-baik saja dan memang tidak kedengaran, lantas kau mau apa ke sini?" Kesal hoseok.

Mereka berdiri berhadapan yoongi mendekati hoseok sedikit dan menatap dengan teduh, hoseok melihat tatapan itu langsung merasa ada hal serius yang yoongi katakan.

"Aku mau minta maaf soal tadi siang, maaf karena telah menarik mu serta membentak mu. Aku hanya tak suka namjoon mendekati mu dari tatapan nya itu menunjukkan namjoon suka padamu! Kau juga bercerita kemarin saat mabuk kalau namjoon menembak mu." Yoongi keluarkan semuanya.

Hoseok mendengarkan dia memang kesal karena yoongi membentak nya tadi, padahal dia tak salah apa-apa jika yoongi tak suka tentu bukan urusan hoseok.

Memang mereka punya hubungan apa? Tidak ada. Jadi wajar hoseok marah dengan tingkah yoongi.

"Huuh! Kau menyebalkan, untuk apa kesal begitu! Lagi pun kau bukan siapa-siapa aku, tidak patut kau marah begitu." Hoseok bersungut-sungut saking kesalnya.

"Maaf hoseok aku bersalah, mana tangan mu biar ku lihat." Yoongi mendekati hoseok Meraih tangan kurus itu.

Hoseok dengan santai memberikan tangan nya pada yoongi, dia menatap kearah lain agar terlihat kekesalan nya pada yoongi.

"Ini sedikit merah, apa sakit?" Tanya yoongi menatap hoseok.

"Sedikit." Jawab hoseok.

Yoongi mengajak hoseok duduk dan memeriksa tangan itu yang tampak nya tidak apa-apa, di momen itu hoseok menatap yoongi yang menurutnya tampan apa angel yoongi ada di kiri?

Kenapa dia terlihat begitu tampan dan cerah bibir itu, bibir semalam yang hoseok cium mata hoseok berpaling dengan pipi merona.

"Tidak apa-apa kok, ah aku juga mau minta maaf soal semalam. Kau membahas ciuman itu dan itu bukan ciuman yang buruk, karena ciuman kau pertama kalinya aku di bawah kesadaran milik tubuh ku sendiri. Biasanya aku hanya melihat suga mencium mu." Cengir yoongi.

Dual personality(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang