Chapter 1 - Meet

102 9 1
                                    

(6 September 2069, Mr. Ambatusyam berada di depan lab robotik milik Prof. Ironi, Prof. Ironi pun keluar dari lab tersebut dan bertemu dengan Mr. Ambatusyam)

Prof. Ironi : halo Mr. Ambatusyam, selamat atas kenaikan kamu menjadi pemimpin ngawi selatan

Mr. Ambatusyam : haha, terima kasih. Selamat juga atas kelulusanmu dan menyandang gelar profesor sekarang

Prof. Ironi : terimakasih, ngomong² projek yang bapak minta sudah saya buat didalam, mari masuk

(Prof. Ironi mengajak Mr. Ambatusyam untuk masuk ke lab miliknya)
(Prof. Ironi menunjukkan hasil karyanya)

Prof. Ironi : ini dia pak, silahkan bapak cek dulu

Mr. Ambatusyam : baik...eh...permisi

(Mr. Ambatusyam menyentuh robot tersebut)

Mr. Ambatusyam : jadi...apa ini?

Prof. Ironi : Automated Machinery-bot Arctifial-Tron, Atau ku sebut A.M.B.A-Tron, Dengan chipset JmkX1000, Mata inframerah, dan lain²

Mr. Ambatusyam : .....Indah sekali...
....Tidak pakai Pertamani?

Prof. Ironi : Bahan bakar Pertamani terlalu langka dan mahal untuk digunakan, jadi sebagai alternatif kami menggunakan Cumbuss Dioxide

Mr. Ambatusyam : oh.....tapi, bukankah bahan bakar tersebut tidak terlalu stabil?

Prof. Ironi : ya memang, itu sebabnya kami hanya memasukkan 17% unsur Cumbuss Dioxide untuk mencegah robot ini hilang kendali

Mr. Ambatusyam : jadi begitu....
Sudah lulus tes uji coba?

Prof. Ironi : sudah 3x kami melakukannya pada model beta test, dan hari ini kami akan mencoba pada model basic yang bapak lihat sekarang ini....yah, mungkin setelah makan siang

Mr. Ambatusyam : baiklah kalau begitu...ngomong² soal makan siang, gimana kalo kita makan siang bareng?

Prof. Ironi : boleh tuh...saya juga laper

Mr. Ambatusyam : yaudah, ayo, aku tau dimana letak restoran terenak di kota Neo-ngawi

(Mr. Ambatusyam dan Prof. Ironi keluar meninggalkan lab tersebut)
(.....)
(Mata robot tersebut menyala)

To be continued...

Jomok WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang